China Ngamuk ke Ukraina, Warning Zelensky
Beritagosip.com – Pemerintah China melontarkan peringatan keras kepada Ukraina setelah Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Beijing mengetahui bahwa warganya ikut direkrut oleh Rusia untuk berperang. Beijing meminta semua pihak dalam konflik Ukraina untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Zelensky mengklaim bahwa Kyiv memiliki data 155 warga negara China yang terlibat dalam invasi militer Rusia. Bahkan, ia mengaku pasukan Ukraina telah menangkap dua tentara berkewarganegaraan China di wilayah Donetsk timur.
Merespons hal itu, Kementerian Luar Negeri China meminta agar semua pihak berhenti menyampaikan pernyataan yang dinilai provokatif. Peringatan tersebut disampaikan dalam konferensi pers rutin, Kamis (10/4/2025), setelah dimintai tanggapan atas pernyataan Presiden Ukraina.
“Kami menyarankan pihak-pihak terkait agar secara benar dan jelas mengakui peran China,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, tanpa menyebut secara spesifik nama Ukraina maupun Zelensky.
China selama ini mengklaim diri sebagai pihak netral dalam konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut. Namun, sejumlah negara Barat menilai bahwa hubungan erat antara Beijing dan Moskow justru memperkuat posisi Rusia, terutama dari sisi ekonomi dan diplomatik.
Zelensky menilai keterlibatan warga negara China dalam perang sebagai bentuk perluasan konflik yang dilakukan Rusia. Ia mengatakan bahwa langkah itu sengaja diambil untuk menyeret negara lain, termasuk China, masuk ke dalam konflik bersenjata.
“Mereka mencoba menyeret negara lain ke dalam perang,” kata Zelensky.
“Saya yakin bahwa saat ini, mereka sedang menyeret China,” lanjutnya.
Menanggapi tuduhan tersebut, Lin Jian menegaskan bahwa China tidak terlibat dalam konflik Ukraina. Menurutnya, pemerintah China secara tegas melarang warganya ikut serta dalam konflik bersenjata dalam bentuk apa pun.
“China bukan pencipta konflik ini, juga bukan pihak yang terlibat. Kami adalah pendukung kuat dan promotor aktif resolusi damai,” tegas Lin.