Indonesia Tingkatkan Impor Minyak dan LPG dari AS Demi Neraca Dagang

Airlangga Hartarto

Beritagosip.com – Indonesia Siap Tambah Impor Minyak dan LPG dari Amerika Serikat, Ini Strategi Airlangga Hadapi Tekanan Tarif Trump

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia akan menambah pembelian energi dari Amerika Serikat. Energi yang dimaksud mencakup impor minyak mentah (crude oil), LPG, dan gasoline.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai bertemu dengan jajaran pemerintahan AS yang berada di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Pertemuan ini berlangsung selama kunjungannya ke Negeri Paman Sam pekan ini.

“Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat. Antara lain LPG, crude oil, dan gasoline,” ujar Airlangga dalam konferensi pers daring pada Jumat (18/4) atau Kamis malam waktu setempat.

Airlangga didampingi oleh Wamenkeu Thomas Djiwandono serta Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu. Kunjungan ini merupakan bagian dari negosiasi mengenai ketentuan tarif impor tinggi yang diberlakukan Trump terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain pembelian energi, Airlangga menyebut bahwa Indonesia juga akan terus membeli produk pertanian dari AS. Produk tersebut mencakup gandum, kedelai, susu kedelai, dan barang modal.

“Indonesia berencana membeli produk agrikultur seperti gandum, soya bean, soya bean milk, dan juga barang-barang modal dari Amerika,” kata Airlangga menambahkan.

Ia turut mengungkapkan bahwa Indonesia siap memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan asal AS yang sudah beroperasi di dalam negeri. Kerja sama di bidang mineral strategis juga menjadi agenda penting dalam pembahasan tersebut.

“Indonesia memfasilitasi perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Indonesia, termasuk kemudahan perizinan dan insentif,” jelasnya.

“Selain itu, ditawarkan pula kerja sama terkait mineral strategis. Indonesia juga akan mempermudah prosedur impor produk hortikultura dari Amerika,” sambungnya.

Airlangga menuturkan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent juga telah dijadwalkan. Di sisi diplomatik, Menteri Luar Negeri RI Sugiono bertemu dengan Menlu AS Marco Rubio di Washington.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto tentang rencana tambahan impor energi dari AS. Nilai yang dilaporkan mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp168,2 triliun.

“Salah satu cara untuk menyeimbangkan neraca perdagangan adalah dengan membeli LPG, crude oil, dan BBM dari Amerika. Nilainya mencapai lebih dari US$10 miliar,” ujar Bahlil dalam rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4).

Bahlil menyebut bahwa penambahan impor ini merupakan langkah strategis dalam negosiasi agar produk Indonesia tidak terkena tarif impor tinggi dari pemerintah AS.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2025 neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih mencatat surplus sebesar US$3,13 miliar. Sementara itu, sepanjang tahun 2024 surplus mencapai US$16,84 miliar.

Namun, Bahlil menegaskan bahwa langkah ini tidak menambah total impor secara keseluruhan. Pemerintah hanya mengalihkan sumber impor dari kawasan lain ke Amerika Serikat.

“Kita hanya switch. Impor dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara dikurangi. Digantikan dengan impor dari Amerika,” jelasnya.

Bahlil juga memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan membebani APBN maupun kuota impor nasional. Tidak ada kekhawatiran bahwa hal ini akan menimbulkan gesekan dengan negara asal impor sebelumnya karena prinsip perdagangan bebas yang digunakan.

“Tidak akan ada masalah dengan negara-negara asal ekspor sebelumnya. Karena perdagangan kita bersifat terbuka dan tidak mengikat,” tegasnya.

Kembali ke atas
× 🎯 SLOT GACOR HARI INI! KLIK DI SINI!
GIOK4D: Platform judi online dengan kemenangan terbesar!