Sidang Perdana Gugatan Ijazah dan Mobil Esemka Jokowi Digelar di PN Solo

Presiden Jokowi

Beritagosip.com Pengadilan Negeri Solo hari ini, Kamis (24/4/2025), menggelar sidang perdana atas dua gugatan perdata yang menyorot Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Gugatan pertama menyangkut keabsahan ijazah Jokowi, sementara gugatan kedua berkaitan dengan mobil Esemka.

Perkara terkait ijazah terdaftar dengan nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt, sedangkan perkara mobil Esemka tercatat dengan nomor 96/Pdt.G/2025/PN Skt. Kedua sidang ini digelar secara bersamaan di ruang sidang Pengadilan Negeri Solo.

Humas PN Solo, Bambang Ariyanto, membenarkan jadwal persidangan tersebut. “Betul (sidang perdana gugatan ijazah Jokowi) tanggal 24 April 2025. Iya, bareng (dengan sidang perdana gugatan mobil Esemka),” ujar Bambang pada Selasa (15/4).

Untuk perkara ijazah, sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Putu Gede Hariadi dengan dua Hakim Anggota, Sutikna dan Wahyuni Prasetyaningsih. Dalam gugatan ini, Jokowi tercatat sebagai tergugat pertama. Tergugat lainnya adalah KPU Kota Solo sebagai tergugat dua, SMAN 6 Solo sebagai tergugat tiga, dan Universitas Gadjah Mada sebagai tergugat empat.

Sementara itu, gugatan mengenai mobil Esemka juga dipimpin oleh Putu Gede Hariadi sebagai Ketua Majelis Hakim, dibantu oleh Hakim Anggota Subagyo dan Joko Waluyo. Jokowi kembali duduk sebagai tergugat pertama, Wakil Presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin sebagai tergugat kedua, dan PT Solo Manufaktur Kreasi—pabrik pembuat Esemka—sebagai tergugat ketiga.

Dalam petitum gugatan mobil Esemka, pihak penggugat menuntut ganti rugi sebesar Rp 300 juta. Jumlah tersebut setara dengan harga dua unit mobil pikap Esemka jenis Bima yang dihargai Rp 150 juta per unit.

Namun, Presiden Jokowi dipastikan tidak menghadiri sidang tersebut secara langsung. Kuasa hukumnya, Irpan, mengonfirmasi bahwa Jokowi sedang berada di Jakarta dan telah menugaskannya untuk mewakili dalam dua gugatan tersebut. Irpan mengatakan bahwa Jokowi memberikan arahan agar tim hukum tetap bersikap tenang dan menjaga etika selama proses berlangsung.

“Pesannya supaya kami tetap menjaga etika, jangan sampai reaktif ketika ada komentar-komentar yang sifatnya menyudutkan. Intinya lebih kurang seperti itu sajalah. Pokoknya tidak boleh terlalu reaktif, pokoknya datar-datar kita cermati secara seksama. Intinya itu saja ya,” kata Irpan pada Rabu (23/4).

Sidang hari ini menjadi perhatian publik karena menyentuh dua isu sensitif yang kerap muncul dalam diskursus politik—keaslian ijazah Presiden dan proyek mobil nasional Esemka. Perkembangan sidang selanjutnya akan terus dipantau, mengingat potensi dampaknya terhadap citra Presiden dan kepercayaan publik.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas