Beritagosip.com – Israel dikabarkan akan mengerahkan sekitar 10 ribu pasukan cadangan untuk memperluas serangan ke wilayah Gaza, Palestina. Langkah ini menyusul ketegangan politik dan kebuntuan gencatan senjata yang sudah berlangsung dua bulan.
Informasi ini dilaporkan sejumlah media Israel, dikutip dari AFP. Rencana pengerahan muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu marah atas penangkapan dua juru bicaranya oleh pemerintah Qatar.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa pasukan cadangan disiapkan menggantikan tentara aktif dan pasukan wajib militer yang saat ini bertugas di Israel dan Tepi Barat. Dengan demikian, pasukan utama bisa difokuskan ke Gaza untuk menjalankan misi baru.
Juru bicara militer Israel menolak memberikan konfirmasi atas kabar ini. Namun, laporan dari sejumlah wartawan AFP menyebutkan bahwa perintah mobilisasi sudah diterima oleh beberapa personel.
Lembaga penyiaran publik Israel juga menginformasikan bahwa kabinet keamanan dijadwalkan menggelar rapat pada hari ini. Rapat tersebut bertujuan menyetujui eskalasi operasi militer di Gaza.
Operasi lanjutan di Gaza secara resmi dimulai kembali pada 18 Maret 2025. Agresi ini dilakukan di tengah kebuntuan gencatan senjata yang dimulai Januari 2025 dan melibatkan peran diplomatik dari Qatar, AS, dan Mesir.
Perdana Menteri Netanyahu menyalahkan Qatar atas kegagalan gencatan senjata. Dalam pernyataan di akun X miliknya, ia menuduh Qatar bersikap ambigu.
“Qatar harus menentukan apakah berpihak kepada peradaban atau kebiadaban Hamas,” tulis Netanyahu.
Komentar itu langsung dibantah oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari. Ia menyebut pernyataan Netanyahu sebagai hasutan dan tidak bertanggung jawab secara moral maupun politik.
Pengamat menilai sikap Netanyahu menjadi lebih vokal dalam menyerukan perang karena tekanan dari sayap kanan pendukungnya. Jika kehilangan dukungan mereka, koalisi pemerintahan bisa runtuh.
“Israel akan memenangkan perang yang adil ini dengan cara yang adil,” ucap Netanyahu dalam pernyataan lainnya.
Sejak 2 Maret, Israel juga menghentikan semua jalur bantuan kemanusiaan ke Gaza. Tindakan ini langsung mendapat sorotan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi internasional tersebut mengingatkan adanya potensi bencana kemanusiaan yang bisa semakin parah.

Info terbaru di Whatsapp Channel