Tarif Trump Bikin Banyak Bursa Saham Ambruk, Warren Buffett: Bukan Apa-apa
Beritagosip.com – Pelemahan banyak bursa saham global, termasuk Wall Street, menjadi sorotan setelah indeks S&P 500 turun 3% sepanjang tahun ini. Bahkan pada titik terendahnya, indeks tersebut sempat merosot lebih dari 19% dari rekor tertinggi sebelumnya.
Indeks S&P 500 tercatat sempat turun hingga 20% dari rekor intraday pada pertengahan Februari yang berada di level 6.144, sebelum akhirnya melakukan pemulihan sebagian. Hingga saat ini, indeks masih berada sekitar 10% di bawah titik puncaknya.
Namun, bagi investor legendaris Warren Buffett, gejolak pasar tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway pada hari Sabtu, ia menyampaikan pandangannya dengan sangat tenang.
“Apa yang telah terjadi dalam 30, 45 hari, 100 hari terakhir, kapan pun Anda ingin memilih periodenya, ini benar-benar bukan apa-apa,” ujar Buffett.
“Ini bukan bear market yang dramatis atau semacamnya,” tambahnya.
Buffett mengingatkan bahwa dalam sejarah, saham Berkshire Hathaway sendiri pernah mengalami penurunan hingga 50% sebanyak tiga kali. Meski begitu, secara Year-to-date, saham perusahaan tersebut justru mencatat kenaikan sebesar 19%. Pada penutupan hari Jumat, saham Berkshire bahkan ditutup pada rekor tertinggi.
Pasar saham memang terus berfluktuasi sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilu. Setelah sempat melesat ke level tertinggi, pergerakan saham kembali mengalami tekanan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terjadi akibat kebijakan tarif Trump yang terus berkembang dan menjadi sorotan global.
Meski sempat mengalami tekanan, pasar kemudian menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks S&P 500 berhasil merebut kembali seluruh kerugian yang sempat terjadi pasca pengumuman tarif pada 2 April lalu.
Menanggapi naik turunnya pasar saham, Buffett menyampaikan dua pesan penting bagi para investor.
Pertama, ia menegaskan bahwa kejutan dalam dunia global selalu terjadi. Dampaknya akan menyasar pasar saham dan menciptakan volatilitas yang sulit dihindari. Jika seorang investor hanya semangat ketika situasi terlihat baik dan panik saat situasi memburuk, maka menurut Buffett, pasar saham bukan tempat yang cocok untuknya.
“Jika Anda adalah seseorang yang bersemangat ketika segala sesuatunya terlihat baik dan takut ketika hal-hal terlihat buruk, maka pasar saham adalah tempat yang buruk bagi Anda untuk terlibat,” ucapnya tegas.
Kedua, Buffett menyoroti pentingnya konsistensi tujuan dalam berinvestasi, terlepas dari kondisi eksternal yang berubah. Jika seorang investor mengubah arah investasinya hanya karena penurunan harga saham, maka ia menyarankan untuk mengadopsi sudut pandang yang berbeda.
“Jika membuat perbedaan bagi Anda apakah saham Anda turun 15% atau tidak, Anda perlu mendapatkan filosofi investasi yang agak berbeda,” kata pria yang dijuluki Oracle of Omaha itu.
Buffett menutup dengan pesan tajam: dunia tidak akan beradaptasi dengan investor. Sebaliknya, investorlah yang harus belajar untuk beradaptasi dengan perubahan dunia.

Info terbaru di Whatsapp Channel