Beritagosip.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, mengimbau kepala daerah di seluruh Indonesia untuk turut mengawasi operasional Worldcoin. Langkah ini diperlukan demi mencegah pencurian data pribadi warga.
Permintaan tersebut disampaikan Bima setelah menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), yang berlangsung di Surabaya pada Kamis (8/5/2025).
“Komdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) telah mengambil sejumlah langkah. Investigasi terhadap Worldcoin sedang berjalan,” ujar Bima saat diwawancarai di Surabaya, Kamis (8/5/2025).
Menurut Bima, keterlibatan kepala daerah sangat krusial dalam mengawasi aktivitas mencurigakan yang terkait dengan platform Worldcoin. Ia menyebut bahwa perusahaan tersebut terindikasi menjual data melalui pemindaian retina.
“Itu menyangkut privasi seseorang. Tidak bisa sembarangan memindai retina hanya demi uang. Kepala daerah harus sigap mengawasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” tegas Bima.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pemerintah masih menyelidiki motif di balik operasional Worldcoin di Indonesia. Pemeriksaan mendalam terhadap modus dan tujuan sebenarnya sedang dilakukan.
Di sisi lain, ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergoda iming-iming uang instan yang ditawarkan pihak-pihak mencurigakan.
“Kita harus memahami dulu apa modusnya. Apakah ini murni untuk ekonomi atau justru untuk kepentingan lain. Yang jelas, masyarakat perlu diedukasi agar lebih berhati-hati dan tidak sembarangan memberikan data pribadi,” katanya.
Worldcoin dan World ID, dua layanan digital yang dikembangkan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, menjadi sorotan publik Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Pada Minggu (04/05/2025), Komdigi resmi membekukan izin operasional kedua platform tersebut. Keputusan itu diambil setelah muncul laporan tentang aktivitas mencurigakan dari layanan yang dikelola oleh perusahaan Tools of Humanity, milik Sam Altman dan Alex Blania.
Komdigi menegaskan bahwa pembekuan izin merupakan langkah antisipatif guna melindungi masyarakat dari potensi risiko penyalahgunaan data.
“Pembekuan ini bertujuan mencegah risiko terhadap masyarakat,” ujar Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi.
Dalam investigasi yang tengah berjalan, ditemukan bahwa PT Terang Bulan Abadi, sebagai operator lokal Worldcoin, belum tercatat sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) resmi di Indonesia.
Sementara itu, layanan Worldcoin terdaftar dengan menggunakan nama PT Sandina Abadi Nusantara, yang ternyata bukan operator resmi proyek tersebut.

Info terbaru di Whatsapp Channel