Beritagosip.com – Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, mendesak TNI memberikan penjelasan menyeluruh terkait ledakan saat pemusnahan amunisi di Garut, Jawa Barat, yang menyebabkan 13 korban jiwa.
“Kami harapkan penjelasan yang jelas dari TNI, khususnya mengenai keterlibatan korban sipil di lokasi pemusnahan,” ujar Sukamta.
Kehadiran warga sipil di sekitar lokasi menimbulkan pertanyaan publik. Padahal selama ini, masyarakat selalu diminta menjauh dari area berisiko tinggi tersebut.
Sukamta menyampaikan bahwa pihaknya akan menanti hasil investigasi resmi dari TNI. Ia juga menyoroti bahwa insiden seperti ini bukan yang pertama terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa hari sebelumnya, ledakan truk amunisi milik TNI AD di Tol Gempol merenggut nyawa seorang anggota. Setahun lalu, ledakan serupa juga terjadi di gudang amunisi Gunung Putri, Bogor.
“Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius dari Panglima TNI dan seluruh jajaran. Risiko yang ditimbulkan sangat tinggi,” jelas Sukamta.
Ia menyarankan TNI melakukan evaluasi total terhadap SOP, mulai dari penyimpanan hingga pemusnahan amunisi. Evaluasi harus mencakup inventarisasi kondisi amunisi di seluruh fasilitas militer.
Menurutnya, amunisi yang telah melewati masa simpan wajib ditangani dengan standar keamanan tertinggi.
“Amunisi kedaluwarsa mengalami degradasi bahan, pembusukan, hingga kerusakan struktur. Kondisi ini membuatnya tidak stabil dan sangat rawan meledak secara spontan,” tambahnya.
Tak lupa, Sukamta menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini. “Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga 13 korban jiwa—4 dari TNI dan 9 warga sipil—yang meninggal dalam ledakan saat pemusnahan amunisi milik TNI AD di Garut,” ucapnya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa ledakan terjadi pada Senin, 12 Mei 2025, di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut. Insiden terjadi saat pemusnahan amunisi tak layak pakai oleh jajaran TNI AD.
Dari total korban, empat di antaranya merupakan personel TNI AD. Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, menjelaskan bahwa ledakan terjadi ketika tim menyusun detonator dalam lubang pemusnahan.
“Termasuk penyusunan sisa detonator dari amunisi afkir. Saat tim menyusun di dalam lubang, ledakan tiba-tiba muncul dari dalam dan menyebabkan 13 orang meninggal dunia,” terang Wahyu dalam konferensi pers pada hari kejadian.

Info terbaru di Whatsapp Channel