Beritagosip.com – Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan ajudan Presiden ketiga RI, BJ Habibie. Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengungkap bahwa Habibie sempat diterpa isu serius. Ia dikabarkan hendak diracun dan bahkan menghadapi ancaman dari pasukan liar tak lama setelah dilantik.
Informasi awal datang dari ZA Maulani, saat itu menjabat Kepala Badan Koordinasi Intelijen (Kabakin). “Suatu malam saya mendapat informasi dari Pak ZA Maulani, waktu itu Kepala Badan Koordinasi Intelijen, beliau bilang, ‘Hasanuddin, hati-hati. Pak Habibie mau diracun’,” ujar Hasanuddin dalam tayangan Brigade Podcast.
Menanggapi ancaman itu, Hasanuddin segera bertindak. Ia mengganti seluruh jalur distribusi bahan makanan yang biasa dipakai staf dapur kediaman Habibie. Tak hanya itu, proses memasak diawasi ketat, bahkan ia mencicipi semua makanan sebelum disajikan.
“Saya tidak kasih tahu staf dapur alasannya. Tapi saya minta mereka belanja secara acak, bukan ke langganan biasa. Makanan dimasak di bawah pengawasan dan saya sendiri cicipi makanan sebelum disajikan,” tuturnya.
Langkah ekstrem itu dilakukan demi memastikan keamanan sang presiden. Hasanuddin bahkan mengibaratkan dirinya sebagai “perisai hidup”. “Kalau kasih ke kucing, kucingnya juga enggak ada. Ya sudah, saya cicipi. Mudah-mudahan saya enggak keracunan,” katanya dengan nada bercanda.
Tak berhenti pada isu racun, Hasanuddin juga mengaku menerima kabar soal keberadaan pasukan liar. Mereka dikabarkan mendekati rumah dinas Presiden Habibie di Patra Kuningan. “Malam-malam saya dapat informasi lagi bahwa ada pasukan khusus liar, yang mendekat ke Patra,” ungkapnya.
Karena itu, ia memilih tidur di depan pintu kamar Presiden. “Saya buka tikar, pakai bantal, tidur di situ bawa AK. Maksud saya, kalau ada pasukan liar, paling tidak ngelangkahi saya dululah ya, ha-ha-ha,” kenangnya.
Presiden Habibie disebut sempat heran melihat ajudannya tidur di luar kamar. Hasanuddin berdalih bahwa kamar pribadinya terlalu dingin. Namun, di balik itu semua, ia mengakui bahwa informasi dari Kabakin membuatnya siaga penuh.
“Saya tidak tahu pasti dari mana (info) pasukan itu. Tapi informasi itu datang dari Kabakin, dan saya percaya karena beliau Kepala Intelijen yang pasti punya banyak masukan,” ucapnya.
Ia menilai bahwa segala ancaman itu muncul karena dinamika politik yang memanas usai lengsernya Soeharto. Meski naik secara konstitusional, Habibie tetap dianggap bagian dari Orde Baru oleh sejumlah pihak.
“Ya mungkin karena beliau sebagai pengganti Pak Harto ya, ke sininya, ujung-ujungnya ya mungkin ada hubungannya juga dengan tuntutan Pak Habibie itu juga bagian dari Orde Baru. Ada itu ya, apakah ini link up dengan isu-isu itu,” tutur Hasanuddin.
Namun, ia menegaskan bahwa semua ancaman tersebut tidak pernah terbukti secara fisik. “Nyatanya kan isu, isu itu mau diracun, isu mau ada pasukan liar dan lainnya, dalam kenyataannya saya tidak menemukan apa-apa,” tegasnya.

Info terbaru di Whatsapp Channel