Beritagosip.com – Komando Operasi (Koops) Habema yang merupakan satuan elite bentukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menembak mati 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam sebuah operasi militer di Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu (14/5).
Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Iwan Dwi, mengatakan bahwa operasi ini menyasar sejumlah lokasi rawan seperti Kampung Titigi, Sugapa Lama, Zanamba, Jaindapa, dan Ndugusiga. Penembakan dimulai sejak pukul 04.00 hingga 05.00 WIT.
“Sebanyak 18 anggota OPM tewas. Kami juga mengamankan satu senjata AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir amunisi, alat komunikasi, bendera Bintang Kejora, serta puluhan busur dan anak panah,” ujar Iwan dalam keterangannya, Kamis (15/5).
Koops Habema, Satuan Gabungan Khusus
Koops Habema adalah satuan gabungan dari TNI AD, AL, dan AU yang dibentuk oleh Panglima TNI untuk menangani konflik di Papua dengan strategi smart power, yaitu kombinasi pendekatan lunak dan keras, serta diplomasi militer.
Nama “Habema” merupakan singkatan dari Harus Berhasil Maksimal, dan sekaligus merujuk pada Danau Habema, salah satu danau tertinggi di Indonesia yang terletak di kaki Gunung Trikora, Papua Pegunungan.
Panglima TNI menyatakan Koops ini bertugas mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri demi penanganan konflik yang lebih efisien dan terarah.
Tindak Kekerasan OPM Dijadikan Alasan Operasi
Letkol Iwan menjelaskan bahwa kelompok OPM yang menjadi target operasi telah berkali-kali melakukan penyanderaan guru, pembakaran rumah warga, hingga sabotase terhadap fasilitas umum. Oleh sebab itu, operasi dilakukan secara terukur dengan prioritas keselamatan warga sipil.
“Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya,” tegas Iwan.
Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi menambahkan bahwa TNI tetap membuka ruang damai bagi anggota OPM yang ingin kembali ke NKRI, meski tetap bertindak tegas terhadap kelompok bersenjata yang mengancam warga.
Tiga Warga Sipil Turut Jadi Korban
Namun, dalam pernyataan terpisah, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan bahwa tiga warga sipil diduga ikut tewas dalam kontak tembak tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro PGI Papua, Pendeta Ronald Rischard Tapilatu.
“Tiga warga yang meninggal menurut laporan dari gereja di sana adalah Elisa Wandagau, Mono Tapamina, dan Ruben Wandagau yang merupakan Kepala Desa Hitadipa,” kata Ronald dalam konferensi pers, Kamis (15/5).
Ia mempertanyakan apakah ketiga korban ini termasuk dalam 18 orang yang dinyatakan TNI sebagai anggota OPM atau tidak.

Info terbaru di Whatsapp Channel