Pemprov Jabar Cabut Izin Tambang Cirebon Usai Longsor Tewaskan 14 Orang

Evakuasi korban longsor tambang galian C

Beritagosip.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi mencabut izin pengelolaan tambang Galian C yang berada di wilayah Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon. Kebijakan ini diambil usai bencana longsor yang merenggut nyawa sedikitnya 14 orang dan menyebabkan sejumlah lainnya luka-luka.

Tambang tersebut sebelumnya dikelola oleh Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah. Penutupan ini menjadi bentuk sanksi administratif karena telah terjadi kelalaian dalam pengelolaan tambang tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa pencabutan izin ini merupakan langkah tegas dari pemerintah daerah. Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan masyarakat dan mencegah peristiwa serupa terulang kembali di masa mendatang.

“Keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Kami tidak bisa menoleransi lagi pengelolaan tambang yang abai terhadap standar keselamatan,” ujar Dedi melalui unggahan video resmi di media sosial, Jumat malam (30/5/2025).

Dedi menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban atas tragedi longsor yang terjadi di wilayah Gunung Kuda tersebut. Ia juga turut mendoakan agar para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Semoga yang meninggal pada peristiwa tersebut diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan mendapat tempat di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran, serta ketawakalan,” ucapnya dengan suara penuh haru.

Pemerintah mengimbau masyarakat agar menjauhi area bekas tambang karena hingga saat ini masih terdapat potensi longsor susulan yang berisiko mengancam keselamatan.

Gubernur Dedi juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bergerak cepat dalam proses evakuasi dan penanggulangan bencana. Ia menyebut keterlibatan aktif dari berbagai lembaga menjadi faktor penting dalam mempercepat respons tanggap darurat.

“Kami berterima kasih kepada jajaran Polres Cirebon, Kodim Cirebon, tim SAR, serta semua pihak yang telah membantu penanggulangan musibah ini,” tambahnya.

Penutupan tambang yang dikelola Koperasi Al-Azhariyah ini diharapkan dapat menjadi momentum refleksi besar terhadap praktik pertambangan di wilayah Jawa Barat. Pemerintah berkomitmen untuk memperketat pengawasan atas seluruh aktivitas pertambangan agar tidak terjadi lagi tragedi seperti ini.

“Hidup harus selaras dengan alam, tidak boleh melakukan eksploitasi alam secara berlebihan,” tegas Dedi.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas