Prabowo: DNA Orang Indonesia Banyak dari Tiongkok

Prabowo Indonesia-China Business Reception

Beritagosip.com Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pandangan mengejutkan soal asal-usul genetik bangsa Indonesia dalam Indonesia-China Business Reception 2025 yang digelar di Jakarta, Sabtu (24/5/2025) malam. Dalam pidatonya, ia menyebutkan bahwa DNA orang Indonesia sebagian besar berasal dari etnis Tiongkok.

“Saya kira di bangsa Indonesia, kalau dicek DNA-nya, banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok,” ujar Prabowo.

Pernyataan tersebut sontak mengundang perhatian publik dan memicu diskusi mengenai asal-usul DNA manusia Indonesia. Namun, apakah benar demikian?

Studi Genetik Eijkman Institute: DNA Indonesia Beragam

Menurut penelitian mendalam dari Eijkman Institute, keberagaman genetika masyarakat Indonesia berasal dari berbagai etnis dan jalur migrasi berbeda. Studi itu melibatkan 16 responden yang dipilih secara acak dan mewakili 70 kelompok etnik dari 12 pulau besar di Indonesia.

Deputi Fundamental Eijkman Institute, Prof. Dr. Herawati Aru Sudoyo, menegaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan tidak ada satu pun individu yang memiliki DNA yang sepenuhnya berasal dari etnis lokal.

“Karena dari 16 sampel yang kita pamerkan di Museum Nasional ini bahkan tidak ada yang pribumi asli, maksudnya yang 100 persen real orang Indonesia,” jelas Herawati.

Temuan yang paling mencengangkan justru menunjukkan bahwa sebagian besar komposisi DNA orang Indonesia berasal dari etnis Afrika.

“Kebanyakan dari mereka besar persentasenya adalah keturunan atau nenek moyangnya, Afrika,” tambahnya.

Jejak Sejarah Genetik Indonesia

Pernyataan Prabowo memang tidak sepenuhnya keliru. DNA dari Tiongkok memang menjadi salah satu komponen dalam keragaman genetik bangsa ini. Namun, menurut laporan BBC dan hasil studi yang sama dari Eijkman Institute, proses pembauran ini telah terjadi selama puluhan ribu tahun melalui beberapa gelombang migrasi.

Gelombang pertama berasal dari Afrika sekitar 150.000 hingga 200.000 tahun lalu. Kelompok manusia modern ini diperkirakan merupakan penghuni pertama wilayah yang sekarang menjadi Papua dan Australia.

Kemudian, gelombang kedua datang dari daratan Asia Tenggara antara 30.000 hingga 40.000 tahun lalu. Sementara itu, gelombang ketiga, yang membawa DNA dari wilayah China selatan, baru berdatangan sekitar 5.000 hingga 6.000 tahun lalu.

Menurut Pradiptajati Kusuma, peneliti genetika manusia dan evolusi dari Eijkman Institute:

“Orang-orang yang ‘keluar dari Afrika’ adalah yang pertama kali datang, ke wilayah (yang sekarang disebut) Indonesia, yang mendiami Papua dan Australia.”

Penelitian yang Menepis Narasi Pribumi vs Nonpribumi

Studi Eijkman Institute juga menyimpulkan bahwa sejarah genetik Indonesia terlalu kompleks untuk disederhanakan dalam narasi “pribumi” dan “nonpribumi.” Proses migrasi panjang yang melibatkan berbagai etnis—termasuk dari Afrika, Asia Tenggara, hingga Tiongkok—membentuk keragaman genetik masyarakat Indonesia saat ini.

Dengan demikian, meski DNA dari Tiongkok memang ditemukan dalam komposisi genetik orang Indonesia, namun kontribusi dari leluhur Afrika terbukti lebih dominan berdasarkan bukti ilmiah.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas