Beritagosip.com – Gelombang pengunduran diri melanda jajaran pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Filipina. Sedikitnya 13 petinggi perusahaan pelat merah telah resmi mengajukan surat pengunduran diri setelah Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr. menginstruksikan evaluasi menyeluruh terhadap struktur kepemimpinan di sektor ini.
Langkah ini diumumkan tidak lama setelah pemerintah dan koalisi pendukungnya mengalami kekalahan besar dalam pemilihan umum Mei 2025. Bongbong Marcos menilai, saatnya pemerintah “menyelaraskan kembali harapan rakyat dengan kebijakan negara,” dan menyerukan reformasi total di tubuh Government-Owned and Controlled Corporations (GOCC) atau BUMN Filipina.
Gelombang Resign Pimpinan GOCC
Ketua Governance Commission for GOCCs (GCG), Marius Corpus, menjadi salah satu tokoh pertama yang mengajukan pengunduran diri. Menurutnya, keputusan akhir berada di tangan presiden.
Menyusul Corpus, sejumlah nama penting lain yang juga memilih mundur, di antaranya:
- Marilene Acosta, CEO Pag-IBIG Fund
- Oliver Butalid, CEO Philippine National Oil Company (PNOC)
- Lynette V Ortiz, Presiden dan CEO Land Bank Filipina
- Edwin M Mercado, CEO Philippine Health Insurance Corp
- Teresco O Panga, Direktur Jenderal Otoritas Zona Ekonomi Filipina
- Alexander T. Lopez, Ketua Philippine Reclamation Authority (PRA)
Beberapa dari mereka menyebut pengunduran diri ini sebagai bentuk penghormatan atas perintah Presiden dan komitmen untuk mendukung agenda reformasi nasional.
Latar Belakang Politik dan Perintah Resmi
Surat perintah kepada seluruh pimpinan BUMN dikirim langsung oleh Sekretaris Eksekutif pada 21 Mei 2025. Instruksi tersebut meminta semua ketua non-ex-officio dan CEO untuk menyerahkan surat pengunduran diri ke Kantor Presiden. Sementara para anggota dewan, wali amanat, dan direktur diminta menyerahkan pengunduran diri ke GCG.
Presiden Marcos menegaskan bahwa ini bukan sekadar formalitas politik.
“Rakyat telah bersuara dan mereka mengharapkan hasil, bukan alasan,” ujarnya seperti dikutip dari GMA News.
“Ini bukan urusan biasa. Pemerintah harus kembali selaras dengan harapan rakyat.”
117 BUMN Terancam Perombakan
Filipina saat ini memiliki 117 GOCC resmi, belum termasuk perusahaan di sektor zona ekonomi dan lembaga riset. Perombakan ini dinilai sebagai langkah besar untuk membangun ulang kepercayaan publik dan menyelaraskan strategi perusahaan negara dengan kebutuhan masyarakat.
Meskipun belum semua nama diumumkan, media lokal menyebut bahwa daftar pimpinan yang mundur bisa bertambah dalam waktu dekat.

Info terbaru di Whatsapp Channel