Trump Naikkan Tarif Baja Jadi 50%, Uni Eropa Siap Balas Dendam Dagang

Donald Trump

Beritagosip.com Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengguncang dunia perdagangan global. Dalam sebuah pengumuman kontroversial pada Jumat (31/5/2025), Trump menyatakan bahwa ia akan menggandakan tarif impor baja dari 25% menjadi 50%. Kebijakan ini langsung memicu reaksi keras dari Uni Eropa dan Kanada.

Langkah Trump ini disampaikan dalam sebuah rapat umum di pabrik U.S. Steel di Pennsylvania. Ia menegaskan bahwa bea masuk baru akan diberlakukan mulai 4 Juni mendatang. Tujuannya, kata Trump, adalah untuk “melindungi produsen dalam negeri” serta memastikan tidak ada outsourcing atau pemutusan hubungan kerja dalam proses kesepakatan antara Nippon Steel dan U.S. Steel yang tengah dinegosiasikan.

Namun kebijakan ini justru memperkeruh tensi dagang lintas Atlantik. Uni Eropa, melalui juru bicara resminya, mengecam keputusan tersebut dan menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap stabilitas ekonomi global.

“Kami sangat menyesalkan pengumuman kenaikan tarif AS atas impor baja dari 25% menjadi 50%,” kata juru bicara Uni Eropa kepada NBC News. “Keputusan ini menambah ketidakpastian terhadap ekonomi global dan meningkatkan beban biaya bagi konsumen dan pelaku usaha di kedua sisi Atlantik.”

Juru bicara itu menambahkan bahwa Uni Eropa siap mengambil langkah balasan jika tidak tercapai solusi bersama dalam waktu dekat. “Jika tidak ada solusi yang dapat diterima bersama, tindakan Uni Eropa yang ada dan tambahan akan secara otomatis berlaku pada tanggal 14 Juli — atau lebih awal, jika keadaan mengharuskan.”

Sebelumnya, Uni Eropa telah menangguhkan tindakan balasan sejak 14 April guna memberi ruang bagi negosiasi. Namun, dengan sikap agresif terbaru dari Washington, kemungkinan besar penangguhan itu akan berakhir lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Di sisi lain, Kanada juga tak tinggal diam. Serikat pekerja United Steelworkers (USW) menyebut langkah Trump sebagai “serangan langsung terhadap industri baja Kanada.” Marty Warren, Direktur Nasional USW untuk Kanada, menyatakan ribuan pekerjaan di negaranya kini terancam.

“Kanada perlu segera menanggapi dengan tegas untuk melindungi para pekerja,” ujar Warren dalam pernyataan kepada CNBC International, Minggu (1/6/2025).

Kebijakan tarif baru ini muncul di tengah berbagai dinamika politik dan hukum di dalam negeri AS. Pekan ini, Pengadilan Perdagangan Internasional AS menghentikan sebagian besar tarif negara yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump sebelumnya, dengan alasan bahwa presiden telah bertindak melebihi kewenangannya.

Meski demikian, Trump tetap bersikukuh bahwa kenaikan tarif baja kali ini akan memperkuat industri baja AS dan mendukung lapangan kerja domestik, terlebih menjelang pemilihan umum.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas