Trump Peringatkan Ukraina: Balasan Rusia Akan Lebih Ganas

Ilustrasi Serangan Rusia

Beritagosip.com – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan yang mengundang perhatian dunia internasional. Ia memperingatkan bahwa serangan balasan Rusia terhadap Ukraina kemungkinan akan jauh lebih ganas dan simbolik, terutama setelah insiden drone yang menyerang pesawat tempur Rusia akhir pekan lalu.

Mengutip laporan Reuters, pejabat Amerika Serikat menyatakan bahwa respon Rusia diprediksi belum sepenuhnya terjadi. Sumber anonim dari kalangan pemerintah mengungkap bahwa serangan lanjutan dapat mencakup penggunaan rudal dan pesawat drone, namun belum ada penjelasan rinci terkait target atau informasi intelijen spesifik.

Seorang pejabat pertahanan AS menjelaskan bahwa serangan Moskow akan bersifat asimetris, artinya pola dan target yang diserang tidak akan menyerupai serangan Ukraina sebelumnya. Ia menambahkan bahwa penargetan bisa terjadi pada aspek berbeda, seperti infrastruktur vital atau simbol politik.

Pada Jumat lalu, Rusia meluncurkan serangan rudal dan drone intensif ke Kyiv. Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan tersebut menyasar target militer dan terkait militer sebagai respon atas “tindakan teroris” yang dilakukan Ukraina.

Namun, pihak Amerika tetap yakin bahwa serangan penuh Rusia belum dimulai sepenuhnya. Sumber diplomatik Barat menyebut bahwa pembalasan ini akan meningkat dan bisa menyasar target simbolis Ukraina, seperti gedung pemerintahan atau fasilitas publik penting lainnya, untuk mengirim pesan keras ke Kyiv.

Seorang diplomat senior dari Eropa menyampaikan prediksi serupa. Ia menyebut bahwa Moskow sedang merencanakan serangan besar-besaran yang ganas dan berkelanjutan terhadap Ukraina. Namun, ia juga menegaskan bahwa warga Ukraina memiliki keberanian luar biasa dalam menghadapi agresi ini.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia dan Ukraina di Washington belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar media.

Pakar militer Rusia dari Carnegie Endowment for International Peace, Michael Kofman, juga memperkirakan bahwa Moskow kemungkinan akan menyasar badan intelijen Ukraina, SBU, yang diduga terlibat dalam serangan drone. Ia menyebut bahwa rudal balistik jarak menengah dapat digunakan untuk menyerang markas besar SBU atau gedung intelijen regional lainnya.

Namun, Kofman juga menyoroti keterbatasan kemampuan militer Rusia untuk meningkatkan intensitas serangan. Menurutnya, Rusia telah mengerahkan sebagian besar kekuatannya ke Ukraina, yang membuat pilihan pembalasan secara skala besar menjadi terbatas.

“Secara keseluruhan, ruang gerak Rusia dalam meningkatkan serangan militer secara signifikan cukup terbatas,” kata Kofman.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas