Beritagosip.com – Gelombang demo tolak kebijakan Trump terus menyebar ke berbagai penjuru Amerika Serikat, memanaskan suhu politik dan sosial di negeri Paman Sam. Aksi massa yang semula berlangsung damai berubah ricuh seiring meningkatnya ketegangan antara warga dan aparat penegak hukum.
Di Seattle, Washington, puluhan aktivis yang tergabung dalam kelompok Students for a Democratic Society Universitas Washington menggelar protes pada Selasa (10/6). Mereka menabuh drum dan membawa spanduk bertuliskan tuntutan keras terhadap otoritas imigrasi.
“Bebaskan mereka semua. Hapuskan ICE,” tulis salah satu spanduk yang dibentangkan. Spanduk lain bertuliskan “Tolak deportasi” menegaskan aspirasi warga yang menolak kebijakan imigrasi pemerintahan Trump.
Mathieu Chabaud, salah satu demonstran, menyatakan aksi ini juga merupakan bentuk solidaritas dengan gerakan di Los Angeles. “Kami ingin menunjukkan bahwa komunitas kami tidak tinggal diam terhadap kebijakan ICE,” katanya.
Aksi serupa terjadi di San Francisco (SF), California, di mana sekitar 200 orang berkumpul di depan gedung pengadilan imigrasi. Mereka mengecam penangkapan massal yang dilakukan aparat terhadap ratusan demonstran sejak Minggu (8/6). Beberapa gedung dan mobil dirusak, termasuk kendaraan polisi. Kerusuhan imigrasi Amerika ini mengakibatkan dua petugas kepolisian SF terluka.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dijamin, namun kekerasan terhadap aparat tidak akan ditoleransi. “Setiap warga boleh menyuarakan pendapatnya. Tapi serangan terhadap petugas adalah pelanggaran serius,” tulis pernyataan resmi kepolisian SF.
Sementara itu, di Santa Ana, kendaraan lapis baja dikerahkan untuk memblokade akses menuju Civic Center. Area tersebut menjadi titik panas aksi lanjutan pada Selasa. Petugas kebersihan terlihat mulai membersihkan pecahan kaca dan botol yang berserakan di lokasi.
Kota-kota lain seperti Austin dan Dallas di Texas juga dilanda demonstrasi. Aksi warga di sana memanas hingga berubah menjadi bentrok. Protes ICE di AS ini menyaksikan warga melempar batu dan botol ke arah petugas. Puluhan orang ditangkap akibat aksi anarkis.
Di Chicago, Illinois, sekelompok kecil massa menuntut pemerintah menghentikan penggerebekan dan penangkapan imigran. Mereka menyerukan agar militer tidak lagi dikerahkan untuk mengintervensi isu sipil.
Di Boston, Massachusetts, ratusan orang berkumpul di City Hall Plaza pada Senin untuk menuntut pembebasan David Huerta, seorang pemimpin serikat pekerja yang ditangkap oleh ICE. Spanduk dengan tulisan “Massachusetts bersama dengan Los Angeles” dibentangkan sebagai simbol solidaritas antarnegara bagian.
Situasi di Washington DC juga tak kalah tegang. Serikat pekerja dan politisi turun ke jalan. Anggota DPR dari Partai Demokrat, Pramila Jayapal, ikut berpartisipasi dalam aksi damai menolak penangkapan imigran oleh ICE.
“Sudah cukup dengan penggerebekan ICE yang menyasar orang-orang tak bersalah,” tegas Jayapal di hadapan massa.
Kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump yang menginstruksikan penggerebekan besar-besaran terhadap imigran ilegal sejak Jumat (6/6) menjadi pemicu utama kemarahan publik. Operasi ini mencakup wilayah seperti Los Angeles dan berujung bentrokan sengit.
Massa berupaya menghadang petugas ICE, bahkan membakar kendaraan dalam upaya mencegah deportasi.
Menanggapi situasi ini, Trump memerintahkan pengerahan ribuan Garda Nasional dan ratusan marinir guna mengamankan wilayah dan meredam aksi yang meluas. Garda Nasional redam protes di berbagai kota, namun penolakan publik terhadap kebijakan imigrasi ini tampaknya belum surut.

Info terbaru di Whatsapp Channel