Beritagosip.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus meluncur turun. Hingga penutupan perdagangan Rabu (18/6), kurs rupiah melemah 0,14 persen ke level Rp16.312 per dolar AS. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) mencatat posisi lebih dalam di Rp16.319 per dolar.
Tekanan Global Terus Membayangi
Pelemahan rupiah sudah terlihat sejak pembukaan pasar pagi. Rupiah dibuka pada Rp16.307 per dolar AS, dan terus tertekan seiring sesi perdagangan berjalan.
Menurut analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, tekanan terhadap rupiah kali ini bersifat eksternal. Ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel dinilai menjadi pemicu utama pelemahan sejumlah mata uang di kawasan Asia.
“Rupiah dan mata uang regional pada umumnya melemah terhadap dolar AS oleh kekhawatiran eskalasi antara Iran dan Israel,” ujarnya.
Mata Uang Asia Campur Aduk
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya juga ikut terseret. Ringgit Malaysia melemah 0,14 persen, baht Thailand turun 0,1 persen, dan peso Filipina tertekan 0,46 persen. Sebaliknya, dolar Singapura, yen Jepang, dan yuan China mencatat penguatan tipis.
Di antara mata uang negara maju, tren menguat justru lebih jelas terlihat. Euro naik 0,22 persen, poundsterling Inggris 0,18 persen, dan dolar Australia mencatat kenaikan 0,31 persen terhadap dolar AS.
Investor Waspada Menjelang FOMC
Lukman juga menyoroti faktor lainnya yang membuat dolar AS menguat: ekspektasi pasar terhadap hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat.
Pasar memprediksi The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi, yang memperkuat daya tarik dolar AS di mata investor global.
“Pertemuan FOMC akan menahan suku bunga dan mendukung penguatan dolar AS,” katanya.
Komitmen BI Redam Tekanan
Meski begitu, pelemahan rupiah tak sampai terlalu dalam. Bank Indonesia dinilai berperan penting dalam meredam tekanan melalui kebijakan suku bunga.
Gubernur BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kembali menegaskan komitmen untuk menjaga stabilitas rupiah, dengan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen.
“Rupiah berhasil mengurangi sebagian pelemahan awal setelah pernyataan Gubernur BI,” ujar Lukman.

Info terbaru di Whatsapp Channel