Beritagosip.com – Potensi resesi Amerika Serikat (AS) semakin nyata. Peluangnya bisa mencapai 50% akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Kepala ekonom global JPMorgan memperkirakan risiko resesi AS sebesar 40% pada 2025. Jika tarif timbal balik berlaku, peluangnya bisa naik menjadi 50%.
Awal tahun ini, risiko resesi AS diperkirakan hanya 30%. Namun, kebijakan tarif Trump pada mitra dagang utama meningkatkan kekhawatiran.
JPMorgan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2% pada 2025. Proyeksi ini belum direvisi dan bisa berubah.
Goldman Sachs dan Morgan Stanley telah menurunkan proyeksi pertumbuhan AS. Mereka memperkirakan pertumbuhan hanya 1,7% dan 1,5% pada 2025.
Model GDPNow Atlanta Fed juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan kuartal ini menjadi -2,8%. Sebelumnya, proyeksi menunjukkan pertumbuhan positif 2,3%.
Kebijakan tarif Trump telah mengguncang pasar saham AS. Investor kesulitan menentukan apakah tarif ini permanen atau hanya taktik negosiasi.
Trump mengumumkan rencana tarif pada mitra dagang utama untuk melindungi kepentingan AS. Ia menaikkan tarif impor dari Meksiko, Kanada, dan China.
Tarif 25% untuk impor baja dan aluminium mulai berlaku Rabu kemarin. UE, Kanada, dan China merespons dengan tarif timbal balik.
Trump menolak menyebut situasi ini sebagai resesi. Ia menyebutnya “masa transisi” dan berjanji membawa kejayaan AS kembali.
