Israel Serang Gaza, 413 Orang Tewas dalam Sehari

Gaza Dibombardir Israel, 413 Orang Tewas dalam Sehari!

Israel Bunuh 413 Orang di Gaza dalam Sehari, Netanyahu: Baru Permulaan

Beritagosip.com – Serangan udara Israel yang mengakhiri gencatan senjata di Gaza menandai eskalasi besar dalam konflik Israel-Palestina. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan ini “baru permulaan” dan akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuannya, yaitu menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera.

Hari Paling Berdarah Sejak 2023

Dalam pidato televisi pada Selasa (18/3/2025) malam, Netanyahu menyatakan bahwa negosiasi gencatan senjata hanya akan berlangsung “di bawah tembakan”.

“Hamas sudah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin berjanji kepada Anda—dan kepada mereka—bahwa ini baru permulaan,” ujar Netanyahu, dikutip dari The Guardian.

Menurut otoritas kesehatan Palestina, korban tewas akibat serangan ini mencapai 413 orang, dengan lebih dari 600 lainnya terluka.

Israel Bersiap untuk Perang Panjang

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memprediksi bahwa perang di Gaza dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Hal senada diungkapkan Menteri Pertahanan Israel lainnya, Israel Katz, yang menyebut bahwa jika Hamas tidak membebaskan sandera, “gerbang neraka akan terbuka” dan Israel akan menyerang melalui udara, laut, dan darat.

Perintah Evakuasi dan Eksodus Warga Gaza

Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk di wilayah utara dan timur Gaza, mengindikasikan kemungkinan serangan darat dalam waktu dekat.

Serangan udara dan tembakan artileri terus berlanjut sepanjang sore hingga malam, menyebabkan ribuan warga Gaza mengungsi untuk mematuhi perintah evakuasi.

Seorang pejabat bantuan di Gaza mengatakan:

“Orang-orang dalam kondisi yang sangat lemah, baik secara fisik maupun psikologis.”

Serangan ke Rumah Sakit dan Korban Warga Sipil

Laporan dari lapangan menyebutkan bahwa serangan udara Israel menghantam rumah sakit dan daerah pemukiman.

Di rumah sakit Nasser di Khan Younis, pasien berbaring di lantai, sementara seorang gadis kecil menangis dengan lengannya berlumuran darah.

Sementara itu, di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, puluhan jenazah korban serangan dijejerkan di halaman untuk pemakaman darurat.

Korban tewas termasuk pejabat tinggi Hamas, beberapa menteri Palestina, serta banyak perempuan dan anak-anak.

Israel Klaim Hamas Melanggar Kesepakatan

Juru bicara militer Israel, Letkol Nadav Shoshani, mengklaim bahwa serangan ini dilakukan setelah intelijen menemukan rencana Hamas untuk melakukan serangan baru terhadap warga Israel.

Menurut Israel, Hamas telah menolak membebaskan lebih banyak sandera, melanggar kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak Januari.

Israel juga mengeklaim bahwa Hamas menolak proposal damai dari utusan AS, yang menawarkan jeda pertempuran selama 30 hingga 60 hari.

Blokade dan Krisis Kemanusiaan di Gaza

Sejak awal Maret, Israel telah memblokir pengiriman bantuan ke Gaza dan memutus pasokan listrik sebagai upaya menekan Hamas.

Pejabat Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan bahwa dunia saat ini menghadapi “ujian moral” dalam merespons serangan Israel.

“Mereka bisa memilih untuk membiarkan kejahatan ini berlanjut, atau mereka bisa menegakkan komitmen untuk mengakhiri perang terhadap rakyat tak bersalah di Gaza,” ujar Nunu.

Dengan eskalasi yang terus meningkat, nasib ribuan warga sipil Gaza kini semakin tidak menentu.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas