Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 8 Orang, Termasuk 5 Anak

Serangan Kota Gaza

Serangan Udara Israel Tewaskan 8 Orang di Gaza, Termasuk 5 Anak

Beritagosip.com – Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel pada Minggu (30/3/2025) menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk lima anak-anak, di Khan Younis.

Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan tenda yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi. Insiden ini terjadi ketika warga Palestina sedang merayakan hari pertama Idulfitri, menambah duka di tengah situasi yang sudah mencekam.

Gencatan Senjata Hamas-Israel di Ujung Tanduk

Serangan ini terjadi saat gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel hampir runtuh. Pada 18 Maret, Israel kembali melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza, mengakhiri ketenangan sementara yang sempat tercipta sejak kesepakatan gencatan senjata.

Saat ini, mediator dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat masih berupaya menengahi perundingan gencatan senjata serta membahas pembebasan sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dalam serangan terbaru ini. “Ada delapan orang yang menjadi martir, termasuk lima anak-anak, setelah serangan udara Israel sebelum fajar terhadap sebuah rumah dan sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di Khan Younis,” ungkapnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Perang Gaza yang Berlarut-larut

Konflik yang terus berlanjut ini bermula pada 7 Oktober 2023, setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan 1.218 orang tewas dan 251 lainnya diculik, dengan 58 sandera masih ditahan hingga kini.

Sebagai balasan, serangan militer Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 50.000 korban jiwa, mayoritas adalah warga sipil.

Upaya Mediasi Masih Berjalan

Pada Sabtu, seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa kelompok tersebut telah menyetujui proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan oleh para mediator. Hamas juga mendesak Israel untuk menyetujui kesepakatan tersebut guna mengakhiri kekerasan yang terus berlangsung.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi penerimaan proposal tersebut. Namun, Israel juga mengajukan proposal balasan sebagai tanggapan atas usulan awal.

Meski demikian, rincian dari upaya mediasi terbaru ini masih dirahasiakan.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas