Beritagosip.com – Presiden Prabowo Subianto menekankan peran vital petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dalam acara panen raya di Majalengka, Jawa Barat, ia menyoroti pentingnya kebijakan yang realistis dan tidak hanya berdasarkan teori elit.
“Elite-elite kita mungkin tidak merasakan betapa pentingnya tugas para petani. Mereka adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak akan ada negara,” ujar Prabowo dengan tegas.
Ia menambahkan, tanpa pangan tidak akan ada NKRI. Pernyataan ini ia ulang berkali-kali sebagai bentuk penegasan terhadap peran strategis sektor pertanian.
Dalam enam bulan masa jabatannya sebagai Presiden, Prabowo merasa puas karena telah menjalankan kebijakan yang masuk akal. Ia menyebutkan bahwa kebijakan semacam itu lebih penting daripada teori yang hanya dipahami oleh orang-orang pintar.
“Saya sangat bahagia. Sejak menerima mandat Oktober lalu, baru enam bulan, tapi kita sudah bekerja dengan niat baik,” ucapnya.
Menurut Prabowo, yang dibutuhkan bukan hanya orang pintar, tapi orang yang memiliki akal sehat dan cinta terhadap rakyat. Ia menyinggung bahwa terlalu pintar malah sering kali tidak menghasilkan apa-apa.
“Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa. Ya kan?” kata Prabowo sambil tertawa kecil.
Ia lalu menanyakan latar belakang pendidikan beberapa pejabat yang hadir. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menko Pangan Zulkifli Hasan menjadi sasarannya.
“Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika? Purwakarta? Pak Amran? Dari kampung juga? Pak Zulkifli dari mana? Lampung, ha-ha-ha,” ujar Prabowo sambil tersenyum.
Menurutnya, mereka bukan lulusan luar negeri. Namun, orang-orang tersebut telah bekerja nyata untuk rakyat. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan orang yang punya akal sehat, bukan hanya gelar dan teori.
“Kita butuh orang pintar, ya. Tapi yang lebih penting adalah mereka yang punya akal sehat dan benar-benar cinta rakyat,” tutup Prabowo dengan penuh keyakinan.