Mobil Polisi Dibakar Ormas, Komisi III Kritik Satgas Antipremanisme Jabar

Dedi Mulyadi

Beritagosip.com – Aksi brutal pembakaran tiga mobil polisi oleh kelompok ormas di Depok, Jawa Barat, menuai kecaman luas. Tak hanya dari masyarakat, suara keras datang dari parlemen. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah, secara terbuka menyindir efektivitas Satuan Tugas Antipremanisme yang dibentuk oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Sudah sampai mana perkembangan dari Satgas Antipremanisme yang dibentuk Gubernur Dedi Mulyadi?” tanya Abdullah dalam keterangan tertulis pada Senin (21/4).

Ia menegaskan bahwa satgas yang dirancang untuk menjangkau hingga tingkat kecamatan menjadi semakin relevan pasca-insiden ini. Abdullah menilai kehadiran satgas tersebut harus mampu memperkuat sinergi antara Polri dan TNI, terutama dalam meredam aksi-aksi premanisme yang mulai berani melawan aparat secara terbuka.

“Pembentukan satgas yang terdiri dari Polri dan TNI yang direncanakan sampai tingkat kecamatan itu menjadi mendesak usai terjadi peristiwa vandalisme oleh sekelompok warga saat anggota Polres Depok menangkap salah satu pimpinan ormas yang bermasalah dengan hukum,” ujarnya.

Lebih jauh, Abdullah juga meminta aparat kepolisian agar bertindak tegas terhadap para pelaku pembakaran. Ia menekankan bahwa negara tidak boleh kalah oleh tindakan kekerasan dari kelompok-kelompok tertentu.

“Tindakan tegas terhadap pelaku vandalisme dalam penangkapan pimpinan ormas oleh anggota Polres Metro Depok adalah langkah penegakan hukum. Negara melalui polisi tidak boleh kalah dengan segala aksi premanisme yang melanggar hukum,” tegasnya.

Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengambil langkah hukum terhadap para pelaku. Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa para pelaku pembakaran merupakan bagian dari ormas Gerakan Masyarakat Indonesia Bersatu (GRIB).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut bahwa dari lima orang pelaku yang berhasil ditangkap, empat di antaranya adalah anggota aktif GRIB. Satu di antaranya bahkan menjabat sebagai sekretaris di tingkat ranting Harjamukti.

“Pelaku RS, LS, dan GR tergabung organisasi Satgas GRIB Ranting Harjamukti. Pelaku LA merupakan Sekretaris GRIB ranting Harjamukti,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (21/4).

Sementara satu pelaku lainnya berinisial ASR diketahui tidak terafiliasi dengan ormas tersebut. Berdasarkan penyelidikan, RS dan ASR berperan dalam mencegat anggota polisi yang hendak keluar dari kawasan kejadian.

RS juga terlibat dalam pemukulan terhadap salah satu anggota polisi. Sementara itu, GS dan LS diketahui melakukan perusakan mobil dinas. Pelaku LA disebut bertindak sebagai provokator yang menghasut aksi pembakaran.

Meski sudah ada lima pelaku yang diamankan, pihak kepolisian masih memburu empat pelaku lain yang masuk dalam daftar buron.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas