Tugas Baru TNI: Dari Anak Nakal, Ladang Kedelai, Obat Nasional, hingga Jaga Kejaksaan

Prajurit TNI AD

Tugas Baru TNI: Dari Anak Nakal, Ladang Kedelai, Obat Nasional, hingga Jaga Kejaksaan

Beritagosip.comTentara Nasional Indonesia (TNI) kini memegang peran lebih luas dari sekadar menjaga kedaulatan negara. Dalam beberapa waktu terakhir, TNI dilibatkan dalam berbagai sektor kehidupan sipil. Mereka kini mengurus anak-anak bermasalah, menanam kedelai, menangani obat nasional, bahkan menjaga kantor kejaksaan.

Didik Anak Nakal ala Barak Militer

Tugas baru yang mencuri perhatian publik adalah keterlibatan TNI dalam program pendidikan bagi anak-anak nakal di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggagas ide ini demi menanamkan disiplin dan tanggung jawab. Anak-anak pelanggar berat kini mengikuti pelatihan di lingkungan barak militer.

Namun, TNI menegaskan bahwa program ini bukan pendidikan militer. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menyebut kegiatan ini lebih ke arah pendidikan karakter. “Materi yang diberikan seperti belajar di kelas, konseling, motivasi, penyuluhan narkoba, bela negara, outbound, dan permainan kelompok,” jelas Wahyu.

TNI Turun ke Ladang Kedelai

TNI juga aktif di bidang pertanian, termasuk proyek ketahanan pangan. Pada 8 Mei 2025 lalu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali memimpin panen kedelai di Serang, Banten. Program ini sejalan dengan target pemerintah mengurangi ketergantungan impor kedelai.

“Kita masih impor kedelai. Kalau ini berhasil, kita tidak perlu impor lagi,” ujar Laksamana Ali. Ia juga menyatakan bahwa semua prajurit AL akan diberi pelatihan teknis budidaya kedelai. Bimbingan teknis ini berlangsung dari 8 hingga 16 Mei 2025.

Urus Obat Nasional

Di sektor farmasi, TNI juga tak ketinggalan. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap bahwa laboratorium farmasi milik TNI akan direvitalisasi. Langkah ini bertujuan membentuk pabrik obat pertahanan negara.

Produksi obat oleh TNI diharapkan menurunkan harga yang selama ini dianggap terlalu mahal. Sjafrie mengatakan, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga mengeluhkan mahalnya harga obat di Indonesia jika dibandingkan dengan negara tetangga.

Gerebek Narkoba di NTB

Peran TNI juga terlihat dalam penggerebekan narkoba di Bima, Nusa Tenggara Barat, pada 1 Mei 2025. Dalam operasi itu, TNI menangkap tiga pelaku dan menyita puluhan paket sabu, senjata tajam, serta alat konsumsi narkoba.

Komandan Pusat Polisi Militer TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengatakan bahwa tindakan TNI sah dilakukan. “Kalau melihat tindak pidana di depan mata, masa dibiarkan? Kalau pelakunya sipil, ya diserahkan ke polisi atau kejaksaan,” tegasnya.

Jaga Kejaksaan Negeri dan Tinggi

Terbaru, TNI diperintahkan untuk menjaga seluruh kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) di Indonesia. Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengeluarkan perintah lewat Telegram Nomor TR/442/2025 pada 6 Mei 2025.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar membenarkan kerja sama ini. Ia menyebut dukungan TNI sebagai bentuk sinergi untuk menjalankan tugas kejaksaan secara aman.

Mayjen Kristomei Sianturi dari TNI menambahkan bahwa kolaborasi ini sesuai hukum dan kebutuhan riil. “TNI menjunjung profesionalitas, netralitas, dan sinergi. Ini juga bagian dari mandat UU untuk menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas