Beritagosip.com – Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, terlihat hadir di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5). Kedatangannya menarik perhatian media yang sejak pagi sudah menunggu kejelasan agendanya di lembaga antirasuah tersebut.
Ketika dikonfirmasi wartawan, Budi Arie Setiadi hanya menyampaikan singkat agar semua pihak bersabar. “Nanti abis pertemuan ya,” ujarnya sebelum memasuki gedung KPK.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memberikan penjelasan resmi mengenai tujuan kedatangan Menteri Koperasi beserta jajarannya. Menurutnya, kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda audiensi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan KPK untuk membicarakan program pencegahan tindak pidana korupsi.
“Benar, hari ini KPK dijadwalkan akan menerima audiensi dari Kementerian Koperasi. Pertemuan akan membahas berbagai upaya pencegahan korupsi,” ungkap Budi Prasetyo dalam keterangan tertulis.
Kehadiran Menteri Koperasi ke KPK ini bertepatan dengan mencuatnya isu dugaan bahwa dirinya terlibat dalam aliran dana hasil pengamanan situs judi online. Isu tersebut ramai diberitakan dan mengaitkan nama Budi Arie dalam konteks tuduhan menerima jatah sebesar 50 persen dari operasi ilegal tersebut.
Menanggapi hal itu, Budi Arie Setiadi secara tegas membantah seluruh tudingan tersebut. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai bentuk narasi jahat yang mencemarkan nama baik dirinya secara pribadi.
“Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar,” tegas Budi Arie melalui pernyataan tertulis pada Senin (19/5).
Ia mengajak publik agar lebih jernih dan bijak dalam menilai informasi, terutama terkait isu jatah judi online yang disebut-sebut dalam dakwaan terhadap beberapa mantan pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang kini berganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Menurutnya, isu soal pembagian 50 persen uang dari perlindungan situs judi online hanyalah spekulasi yang muncul dari terdakwa dalam perkara tersebut. “Itu hanya omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada,” jelasnya.
Budi Arie menekankan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui ataupun menerima uang sebagaimana yang disebut dalam dakwaan. Ia menilai tuduhan tersebut sengaja dibuat untuk menjatuhkan kredibilitasnya sebagai pejabat negara.
Langkah menghadiri audiensi bersama KPK dinilai sebagai bagian dari komitmen Kementerian Koperasi dalam memperkuat kerja sama pencegahan korupsi. “Pencegahan korupsi Kementerian Koperasi” kini menjadi sorotan, terutama setelah beberapa kementerian tengah disorot publik karena berbagai skandal.
Kehadiran Budi Arie ke KPK di tengah isu miring justru memperlihatkan keterbukaan dan responsif terhadap berbagai tantangan integritas yang dihadapi kementeriannya.

Info terbaru di Whatsapp Channel