Beritagosip.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menghadapi tekanan internasional yang meningkat seiring bergugurannya dukungan dari negara-negara sekutu utama. Kritik terhadap agresi Israel di Gaza kini bukan hanya datang dari dunia Arab, tetapi juga dari negara-negara Barat yang selama ini dikenal sebagai pendukung utama Tel Aviv.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, dan Prancis telah menyuarakan sikap keras terhadap kebijakan Israel. Kecaman ini menyasar tindakan militer yang dilakukan terhadap wilayah Gaza dan penolakan bantuan kemanusiaan.
Amerika Serikat: Frustrasi terhadap Netanyahu
Keretakan hubungan antara Amerika Serikat dan Israel semakin terlihat sejak kunjungan mantan Presiden Donald Trump ke Timur Tengah. Dalam lawatan pada 19 Mei, Trump bertemu dengan pemimpin Islamis Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Riyadh, Arab Saudi.
Pertemuan itu membawa pesan politis yang tajam. Selain membahas pencabutan sanksi terhadap Suriah, Trump juga memberikan pujian kepada Ahmed al-Sharaa, yang dikenal sebagai tokoh anti-Israel.
Menurut David Schenker, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS, pemerintahan Trump kini menunjukkan kejengkelan terhadap Netanyahu.
“Pemerintahan ini sangat frustrasi dengan Netanyahu dan rasa frustrasi itu terlihat,” kata Schenker.
AS disebut tetap mempertahankan hubungan dengan Israel. Namun, Washington menunjukkan keinginannya untuk menjalankan kepentingan sendiri di Timur Tengah tanpa harus tunduk pada keputusan Netanyahu.
“Kesabaran AS telah terkuras bukan hanya oleh penolakan Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza, tetapi juga penolakannya terhadap perundingan AS dengan Iran,” ungkap sumber diplomatik AS.
Pernyataan ini menandai pergeseran signifikan dalam sikap AS yang selama ini menjadi negara sekutu Israel paling kuat.
Jerman: Kritik Terbuka dari Kanselir Friedrich Merz
Sikap serupa ditunjukkan oleh Jerman. Kanselir Friedrich Merz secara terbuka mengecam serangan militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza.
“Serangan militer besar-besaran Israel di Jalur Gaza tidak menunjukkan logika apapun bagi saya. Dalam hal ini, saya sangat, sangat kritis,” ujar Merz dalam wawancara dengan Reuters.
Ia menegaskan bahwa tindakan Israel sudah tidak dapat dipahami dan kehilangan rasionalitas. Pernyataan ini diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Johann Wadephul dan partai koalisi pemerintah yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.
Langkah ini diambil untuk mencegah Jerman terlibat dalam potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel di Palestina.
Inggris, Kanada, dan Prancis: Ancaman Sanksi dan Kritik Serentak
Netanyahu terpojok setelah Inggris, Kanada, dan Prancis secara bersamaan merilis pernyataan keras terhadap Israel. Ketiga negara menilai bahwa penolakan Israel terhadap bantuan kemanusiaan esensial merupakan pelanggaran terhadap Hukum Humaniter Internasional.
“Penolakan Pemerintah Israel terhadap bantuan kemanusiaan esensial bagi warga sipil tidak dapat diterima,” tulis mereka dalam pernyataan bersama.
Mereka juga menentang ekspansi pemukiman ilegal Israel di wilayah Tepi Barat. Bila tindakan tersebut terus berlanjut, ketiga negara mengancam akan menjatuhkan sanksi untuk Israel.
Meskipun menegaskan dukungan terhadap keberadaan negara Israel, ketiganya tidak bisa lagi diam melihat eskalasi serangan brutal yang dinilai tidak proporsional.
“Kami tidak akan tinggal diam saat Pemerintah Netanyahu melakukan tindakan keterlaluan seperti ini,” kata ketiga negara dalam pernyataan resmi.

Info terbaru di Whatsapp Channel