Beritagosip.com – Otoritas Israel menyatakan bahwa Greta Thunberg dan sejumlah aktivis lain dari kapal Madleen akan segera dideportasi ke negara asal mereka. Pernyataan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Israel setelah para penumpang kapal tersebut tiba di Bandara Internasional Ben Gurion.
“Para penumpang ‘Selfie Yacht’ telah berada di Bandara Ben Gurion untuk diberangkatkan kembali ke negara asal mereka,” tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial, sebagaimana dikutip AFP.
Dalam pernyataan lanjutan, pemerintah Israel menegaskan bahwa “mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan menolak meninggalkan Israel akan diserahkan kepada otoritas peradilan untuk proses lebih lanjut.”
Organisasi Adalah, yang mewakili kelompok Greta Thunberg, melaporkan bahwa saat ini 11 aktivis serta seorang jurnalis berada dalam fasilitas penahanan di bandara tersebut. Adalah menyebutkan bahwa mereka akan menghadapi sidang terlebih dahulu sebelum akhirnya dipulangkan. “Sidang dijadwalkan berlangsung sebelum malam ini, dan kemungkinan besar mereka diizinkan meninggalkan Tel Aviv pada malam hari waktu setempat,” tulis Adalah, dikutip dari Al Jazeera.
Kapal Madleen sebelumnya dicegat oleh pasukan Israel di perairan internasional pada Senin (9/6). Greta Thunberg dan para aktivis lainnya sempat dibawa ke Pelabuhan Ashdod. Seorang fotografer AFP mencatat bahwa kapal tersebut tiba di pelabuhan sekitar pukul 20.45 waktu setempat dengan pengawalan ketat dari militer Israel.
Kementerian Luar Negeri Israel mengeklaim bahwa semua penumpang kapal dalam keadaan aman dan tidak mengalami luka. Kapal Madleen diketahui berlayar sejak awal Juni dan direncanakan tiba di Gaza pada 7 Juni untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Namun, ketika kapal hendak memasuki perairan Gaza, pasukan Israel disebut membajak kapal tersebut dan menahan seluruh penumpangnya, termasuk Greta Thunberg.
Pemilik kapal, Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition/FFC), menyampaikan bahwa kapal Madleen dibajak oleh pasukan Israel. Mereka menyerukan bantuan dunia internasional agar mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu membebaskan para relawan kemanusiaan. FFC juga melaporkan bahwa pasukan Israel memaksa seluruh penumpang mematikan perangkat komunikasi mereka.
Dalam foto-foto yang tersebar, tampak para relawan menggunakan jaket pelampung dan mengangkat tangan mereka saat dibawa paksa oleh tentara Israel. “SOS! Para relawan di ‘Madleen’ telah diculik pasukan Israel,” tulis FFC dalam pernyataan daruratnya.

Info terbaru di Whatsapp Channel