Hasil Autopsi: Juliana Marins Masih Hidup 20 Menit Usai Terjatuh

dr. Ida Bagus Putu Alit

Beritagosip.com – Fakta baru terungkap dari hasil autopsi jenazah Juliana Marins, pendaki asal Brasil yang ditemukan meninggal di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat. Pemeriksaan dilakukan oleh tim forensik RSUD Bali Mandara setelah jenazah tiba di rumah sakit pada Kamis, 26 Juni 2025.

Dokter forensik dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F memimpin proses autopsi yang dimulai pukul 22.00 WITA. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa korban mengalami sejumlah luka serius di hampir seluruh tubuhnya.

Luka Akibat Kekerasan Tumpul

Menurut dr. Alit, tubuh Juliana menunjukkan luka lecet geser yang mengindikasikan bahwa tubuh korban sempat tergeser mengenai benda-benda tumpul saat jatuh. Tak hanya itu, ditemukan juga patah tulang pada bagian dada, punggung, paha, dan bagian belakang tubuh.

“Kerusakan organ dalam dan pendarahan terjadi karena adanya patah tulang besar di beberapa area tubuh,” ungkap dr. Alit.

Waktu Kematian Diperkirakan 20 Menit Setelah Jatuh

Dari hasil pemeriksaan internal, disimpulkan bahwa penyebab kematian Juliana Marins adalah kekerasan tumpul yang memicu perdarahan hebat dan kerusakan organ vital. Luka-luka yang ada menyebabkan kematian dalam waktu sangat singkat, tidak lebih dari 20 menit setelah terjatuh.

Hal ini diketahui dari tidak ditemukannya tanda-tanda bahwa korban sempat bertahan hidup lama setelah mengalami luka-luka berat. “Perdarahan paling berat ditemukan di bagian dada dan perut,” jelasnya.

Tidak ada organ yang menunjukkan tanda-tanda perdarahan lambat seperti limpa yang mengecil. Artinya, perdarahan berlangsung cepat dan intens.

Tidak Ditemukan Tanda Hipotermia

Meski sempat muncul dugaan korban meninggal karena hipotermia, dr. Alit menjelaskan bahwa kondisi jenazah tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan cairan bola mata, yang biasa digunakan untuk mendeteksi kematian karena hipotermia.

Namun, berdasarkan volume perdarahan dan lokasi luka-luka parah, dugaan hipotermia dinyatakan tidak relevan.

“Secara medis, kami menyimpulkan kematian akibat trauma benda tumpul, bukan karena faktor suhu ekstrem,” tegas dr. Alit.

Estimasi Waktu Kematian dan Kondisi Jenazah

Jenazah Juliana Marins ditemukan dalam kondisi telah dibekukan atau dimasukkan dalam freezer. Berdasarkan tanda-tanda lebam dan kaku mayat, dokter memperkirakan kematian terjadi antara 12 sampai 24 jam sebelum autopsi dilakukan.

“Mayoritas luka yang kami temukan adalah luka lecet geser, sesuai dengan korban yang terguling atau tergeser benda keras di medan curam,” tambah dr. Alit.

WhatsApp Channel Banner

Info terbaru di Whatsapp Channel

Kembali ke atas