Beritagosip.com – Dinasti politik paling dominan di Thailand kini berada di ujung tanduk. Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra terancam diberhentikan sementara, sementara sang ayah, mantan PM Thaksin Shinawatra, menghadapi ancaman hukuman penjara dalam sidang kontroversial soal pencemaran nama baik kerajaan.
Kekacauan ini bermula dari rekaman pembicaraan antara Paetongtarn dan eks PM Kamboja Hun Sen, yang bocor ke publik. Dalam rekaman itu, Paetongtarn menyebut komandan militer Thailand di timur laut sebagai “lawan”, serta menyapa Hun Sen dengan sebutan “paman”—ungkapan yang dianggap melecehkan institusi militer sekaligus membuka celah diplomatik dengan Kamboja.
Reaksi publik pun meledak. Aksi unjuk rasa merebak di jalan-jalan, menuntut Paetongtarn mundur. “Saya kecewa saat mendengar rekaman itu,” ujar Kanya Hanotee, warga Bangkok, kepada AFP.
Mahkamah Konstitusi Thailand saat ini tengah mengkaji laporan yang diajukan oleh kelompok senator konservatif. Jika dinyatakan melanggar etik, Paetongtarn bisa diskors dari jabatannya, dan kekuasaan sementara akan beralih kepada wakilnya, Phumtham Wechayachai.
“Jika Anda bertanya apakah saya khawatir, ya, saya khawatir,” ucap Paetongtarn dengan nada pasrah, sambil menyatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan.
Thaksin di Ambang Penjara
Di sisi lain, Thaksin Shinawatra yang baru kembali dari pengasingan, kini menghadapi dakwaan serius atas dugaan pelanggaran lese majeste, atau penghinaan terhadap kerajaan.
Kasus ini merujuk pada wawancara tahun 2015 yang Thaksin berikan kepada media Korea Selatan, di mana ia menyebut bahwa anggota Dewan Rahasia Thailand mendukung kudeta terhadap adiknya, Yingluck Shinawatra, pada tahun 2014.
Jika terbukti bersalah, Thaksin yang kini berusia 75 tahun bisa dijatuhi hukuman hingga 15 tahun penjara. Sidang berlangsung tertutup, dan media dilarang meliput.
“Saya tidak bisa bicara atas nama beliau, tapi dia tampak tenang,” ujar pengacaranya, Winyat Chatmontri, kepada AFP di luar gedung pengadilan.

Info terbaru di Whatsapp Channel