Beritagosip.com – Del Monte Foods, raksasa makanan kaleng yang telah berdiri sejak 1886, resmi mengajukan kebangkrutan. Langkah mengejutkan ini diumumkan pada Selasa (2/7), menandai akhir dari era panjang perusahaan yang telah melekat di banyak dapur rumah tangga di seluruh dunia.
Dalam pengajuan resmi ke pengadilan, Del Monte meminta perlindungan kebangkrutan di bawah Bab 11 (Chapter 11) dan memulai proses penjualan seluruh aset perusahaan. Tujuannya: mempercepat pemulihan dan membentuk kembali Del Monte sebagai entitas yang lebih ramping dan berkelanjutan.
“Setelah evaluasi menyeluruh terhadap berbagai opsi, kami menyimpulkan bahwa proses penjualan di bawah pengawasan pengadilan merupakan cara paling efektif,” ujar Greg Longstreet, Presiden dan CEO Del Monte Foods.
Terlilit Utang Hingga Rp162 Triliun
Dalam dokumen pengadilan, Del Monte memiliki estimasi utang antara US$1 miliar hingga US$10 miliar, atau sekitar Rp16,22 triliun hingga Rp162,22 triliun. Angka ini mencerminkan beban berat yang telah menghimpit keuangan perusahaan selama beberapa waktu terakhir.
Untuk menjaga operasional tetap berjalan, Del Monte mengamankan pendanaan baru sebesar US$912,5 juta atau sekitar Rp14,80 triliun. Dana ini akan digunakan agar proses produksi tetap berjalan, khususnya menjelang musim pengalengan—periode puncak produksi mereka.
Perubahan Konsumen dan Lonjakan Biaya
Salah satu penyebab utama runtuhnya Del Monte adalah perubahan perilaku konsumen. Kini, lebih banyak masyarakat beralih ke produk private label yang lebih murah, sekaligus menghindari makanan kaleng berpengawet.
“Del Monte mengalami lonjakan biaya akibat penurunan permintaan dan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menyimpan stok serta melakukan promosi besar-besaran,” ungkap Sarah Foss, Kepala Global Bidang Hukum & Restrukturisasi di Debtwire.
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu memperparah situasi. Kenaikan biaya bahan baku dan distribusi menekan margin keuntungan. Del Monte, yang dikenal melalui merek-merek seperti Contadina (tomat kaleng), College Inn (kaldu), serta merek utama mereka sendiri, kini harus meninjau ulang seluruh strategi bisnisnya.
Dari Raksasa Pengalengan ke Ambang Kehancuran
Del Monte didirikan pada tahun 1886, dengan pabrik pengalengan ikoniknya berdiri di San Francisco sejak 1907. Hanya dua tahun setelah itu, Del Monte mengklaim memiliki pabrik pengalengan buah dan sayur terbesar di dunia pada 1909.
Namun kejayaan masa lalu tak mampu membendung gelombang perubahan industri. Meningkatnya kesadaran akan makanan sehat serta tekanan dari kompetitor yang lebih efisien membuat Del Monte makin terdesak.
Kini, Del Monte berharap dapat membangun kembali posisinya di bawah kepemilikan baru dan struktur modal yang telah diperbaiki.
“Kami berkomitmen untuk meraih kesuksesan jangka panjang dan tetap melayani pelanggan kami,” tutup Longstreet.

Info terbaru di Whatsapp Channel