Beritagosip.com – Investor teknologi dan miliarder AS, Mark Cuban, kembali membuat pernyataan yang mengejutkan. Ia menyebut bahwa kecerdasan buatan (AI) berpotensi menciptakan orang pertama di dunia dengan kekayaan lebih dari satu triliun dolar AS, setara lebih dari Rp16.186 triliun.
Pernyataan ini disampaikan Cuban dalam episode terbaru podcast High Performance, sebagaimana dilaporkan CNBC.
Menurutnya, kekayaan fantastis itu bukan berasal dari perusahaan besar, melainkan bisa jadi dimiliki oleh satu individu biasa yang berhasil menemukan cara optimal dalam memanfaatkan teknologi AI.
“Saya pikir bukan hanya akan ada triliuner, tapi bisa jadi hanya satu orang di ruang bawah tanah. Segila itu kemungkinannya,” ujar Cuban.
AI Baru di Titik Awal, Tapi Potensinya Dahsyat
Cuban menyebut AI saat ini baru berada di tahap “pra-produksi”, dan situasinya mirip dengan awal munculnya komputer pribadi (PC) dan internet.
“Dulu orang berkata ‘saya tidak butuh komputer’. Sekarang, tidak bisa hidup tanpa ponsel pintar. Hal yang sama akan terjadi dengan AI,” ucap Cuban, yang juga dikenal sebagai mantan juri acara Shark Tank.
Dia meyakini, masyarakat luas belum melihat potensi penuh dari teknologi ini. Namun, indikasi dampak ekonominya sudah terlihat jelas. Misalnya, Chipotle menggunakan sistem AI untuk mempercepat proses rekrutmen hingga 75% lebih efisien, menurut Chief Operating Officer-nya, Scott Boatwright.
Di tingkat individu, AI telah digunakan untuk mengatur jadwal harian, menyusun daftar tugas, hingga menjadi teman virtual.
AI Tak Seperti Terminator, Tapi Masih Ada Risiko
Meski optimistis, Cuban tetap mengingatkan bahwa AI bukan tanpa risiko. Ia menyanggah anggapan bahwa AI akan menjadi seperti karakter jahat dalam film Terminator.
“AI tidak akan membunuh kita. Tapi bisa disalahgunakan untuk penipuan, penyebaran hoaks, dan serangan siber,” tegasnya.
Selain itu, AI mulai menggeser peran manusia di industri. Beberapa perusahaan seperti Duolingo bahkan mengganti pekerja kontrak dengan sistem otomatis. Shopify dan Fiverr juga mendorong pekerja untuk segera menguasai AI.
AI juga memiliki dampak besar terhadap lingkungan. Model AI besar seperti GPT-3 membutuhkan 1.287 megawatt-jam listrik untuk pelatihannya, cukup untuk memasok energi 120 rumah di AS selama setahun. Pusat data yang digunakan pun memerlukan air dan pendinginan ekstra untuk menjaga kinerja prosesor.
Gunakan AI Sekarang, Jangan Tertinggal
Walau banyak tantangan, Cuban mendorong publik agar mulai mencoba AI. Dia menyarankan untuk mengunduh Gemini dari Google atau ChatGPT, dan menggunakannya secara langsung.
“Ajukan pertanyaan apa pun. Dan kalau jawabannya tidak cocok, beri tahu bot-nya. Itu akan membantu mereka berkembang,” katanya.
Namun, Cuban menekankan bahwa AI bukan makhluk hidup dan tidak memiliki kesadaran.
“Bot itu tidak berpikir. Bot itu tidak cerdas. Tapi ia bisa menemukan informasi dan menyusunnya jadi sesuatu yang bisa kita pahami,” jelasnya.

Info terbaru di Whatsapp Channel