Ekspor Turki Melejit ke Arab Saudi, Diplomasi Ekonomi Jadi Kunci!

Pengusaha Turki Berebut Proyek di Arab Saudi: Hubungan Diplomatik Berubah Menjadi Kemitraan Ekonomi

Beritagosip – Meski ketegangan diplomatik pernah memanas pasca pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018, kini hubungan antara Turki dan Arab Saudi mulai berangsur membaik. Para pengusaha Turki kini ramai-ramai berebut peluang bisnis di Arab Saudi, khususnya di sektor infrastruktur dan konstruksi, menunjukkan bahwa pragmatisme ekonomi telah mengubah dinamika antara kedua negara.


Ketegangan yang Berubah Menjadi Kerja Sama

Pada 2018, hubungan diplomatik antara Ankara dan Riyadh sempat memanas akibat respons keras Presiden Recep Tayyip ErdoÄŸan terhadap pembunuhan Khashoggi. Situasi ini berlanjut dengan boikot terhadap produk-produk Turki dan imbauan dari pemerintah Riyadh agar warganya tidak berwisata atau berinvestasi di Turki.

Namun, kini angin perubahan mulai bertiup. Kedua negara terlihat fokus meningkatkan kerja sama ekonomi melalui pertemuan bilateral yang intensif di sepanjang 2024. Putra Mahkota Mohammad Bin Salman dan Presiden ErdoÄŸan memilih pragmatisme ekonomi sebagai langkah utama untuk memperbaiki hubungan dan mempercepat pemulihan ekonomi.


Pemulihan Perdagangan Bilateral

Pertemuan seperti Forum Investasi dan Bisnis Turki-Arab Saudi pada Februari 2024 dan kunjungan asosiasi bisnis besar seperti TÃœSIAD menunjukkan komitmen serius kedua negara dalam memperkuat hubungan perdagangan.

Volume perdagangan bilateral, yang sempat anjlok menjadi USD 265 ribu pada 2021, kini telah melonjak menjadi USD 5 miliar per tahun. Pada 2024, ekspor Turki ke Arab Saudi mencatat rekor dengan total 2,9 miliar euro antara Januari dan September.

Produk utama ekspor Turki meliputi mesin, karpet, dan furnitur, sementara Arab Saudi mengekspor produk kimia ke Turki.


Turki Jadi Pusat Perhatian di Sektor Furnitur

Menurut Bülent Aymen, wakil presiden AKAMIB, minat terhadap produk Turki di Arab Saudi meningkat pesat. “Kami meningkatkan ekspor kami hampir 80 persen setiap bulan. Banyak produk Turki, terutama furnitur, diminati di Arab Saudi,” ungkapnya.

Saat ini, Turki menjadi produsen furnitur terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan Italia, menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam perdagangan internasional.

Hubungan antara Turki dan Arab Saudi telah memasuki era baru yang lebih produktif. Meski ketegangan diplomatik pernah menghambat hubungan bilateral, kini kedua negara berhasil menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan melalui pragmatisme ekonomi.

Rekor ekspor dan intensitas kerja sama menjadi bukti bahwa perdagangan bilateral terus tumbuh, memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Dengan pendekatan ini, baik Turki maupun Arab Saudi diharapkan dapat menciptakan lebih banyak peluang di masa depan.

Dapatkan peluang mendapatkan banyak uang di hokikings

Kembali ke atas