Trump Pecat 400 Pakar Nuklir, Keamanan AS Terancam?
Beritagosip.com – Pemerintah Donald Trump melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk, baru saja melakukan pemecatan terhadap 400 pakar nuklir dari Badan Keselamatan Nuklir Nasional (NNSA). Keputusan ini kini memicu kepanikan di kalangan pejabat tinggi Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan CNN dan Bloomberg, pemecatan ini terjadi dalam gelombang pemangkasan pegawai Departemen Energi, yang bertujuan mengurangi anggaran pemerintah. Namun, staf DOGE diduga tidak menyadari peran penting NNSA dalam mengawasi persediaan senjata nuklir.
Dampak Pemecatan Pakar Nuklir
Sejumlah pejabat Kongres menyuarakan kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat mengancam keamanan nasional AS. Seorang sumber pemerintah menyatakan, pencegah nuklir adalah tulang punggung keamanan negara, dan jika terjadi kekosongan tenaga ahli, maka stabilitas nasional bisa terganggu.
Masalah lain muncul ketika pemerintah ingin merekrut kembali pakar yang dipecat, tetapi kesulitan menghubungi mereka karena data kontak hilang.
NNSA bertanggung jawab atas:
- Laboratorium Nasional Lawrence Livermore – Pemeliharaan hulu ledak nuklir
- Laboratorium Nasional Los Alamos – Pengembangan teknologi nuklir
- Pabrik Pantex di Texas – Perakitan dan pembongkaran senjata nuklir
- Kompleks Keamanan Nasional Y-12 – Pengelolaan uranium
AS dalam Krisis Nuklir?
Menurut laporan Kongres, AS akan mengalokasikan USD 756 miliar untuk program nuklir hingga 2032. Saat ini, AS memiliki 3.748 hulu ledak nuklir, turun dari 31.255 unit pada tahun 1966.
Sementara itu, Trump justru menyerukan denuklirisasi, menganggap pengembangan senjata baru sebagai pemborosan dana. Namun, di tengah pemecatan pakar nuklir, keamanan AS kini justru dipertanyakan.