7 Fakta Penting Pertemuan AS-Rusia di Arab Saudi: Perang Ukraina Hampir Berakhir?
Beritagosip.com – Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan AS-Rusia di Arab Saudi yang berlangsung pada Selasa (18/2/2025) di Riyadh. Pertemuan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan AS bahas Ukraina serta dampak sanksi ekonomi global.
Berikut fakta-fakta utama dari pertemuan tersebut:
1. Saudi Berperan Sebagai Mediator Internasional
Arab Saudi semakin menunjukkan perannya sebagai mediator konflik global. Putra Mahkota Mohammed Bin Salman berambisi mengukuhkan pengaruh negaranya di panggung dunia, termasuk dalam konflik Ukraina.
Menurut pengamat, langkah ini meningkatkan reputasi Saudi dan memperkuat posisinya dalam geopolitik internasional.
2. AS dan Rusia Kirim Delegasi Tinggi
Delegasi Rusia dipimpin oleh Menlu Sergei Lavrov dan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Yuri Ushakov, sementara AS diwakili Menlu Marco Rubio serta Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.
Arab Saudi sendiri menghadirkan Menlu Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud sebagai tuan rumah, didampingi Penasihat Keamanan Nasional Saudi.
3. Gaza Jadi Isu Sensitif dalam Pembahasan
Selain Ukraina, konflik di Gaza juga menjadi sorotan dalam pertemuan ini. Arab Saudi berusaha memanfaatkan momentum untuk memperkuat posisinya di Timur Tengah.
Pangeran Mohammed Bin Salman disebut ingin menggunakan pertemuan ini sebagai pijakan diplomatik untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan AS dan negara-negara Arab.
4. Rusia Gunakan Negosiasi untuk Kurangi Sanksi
Dalam diskusi, Rusia berupaya memanfaatkan perundingan ini untuk menekan AS agar meredakan sanksi ekonomi yang telah melemahkan ekonominya.
Kirill Dmitriev, tokoh ekonomi Rusia, menekankan bahwa perusahaan AS di sektor energi sebenarnya masih tertarik untuk kembali berbisnis dengan Rusia.
5. Putin Siap Bertemu Zelensky, tapi Ada Syarat
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin bersedia berdialog dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tetapi masih mempertanyakan legitimasi kepemimpinannya.
Menurut Peskov, setiap perjanjian damai harus mempertimbangkan keamanan Eropa secara menyeluruh.
6. Eropa Siap Bantu AS Akhiri Konflik Ukraina
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan bahwa Uni Eropa akan bekerja sama dengan AS untuk mencari solusi diplomatik dalam mengakhiri perang.
Selain itu, UE juga berencana meningkatkan produksi militer guna memperkuat pertahanan Ukraina.
7. Hasil Akhir Pertemuan: Belum Ada Kesepakatan Konkret
Meski berlangsung selama empat setengah jam, pertemuan ini belum menghasilkan kesepakatan yang jelas terkait perang Ukraina segera berakhir.
Yuri Ushakov menyebut bahwa posisi AS dan Rusia masih jauh dari kata sepakat, tetapi komunikasi akan tetap berlanjut melalui tim negosiator khusus.