3 Alasan AS Kini Dukung Rusia untuk Melawan Ukraina
Beritagosip.com – Amerika Serikat (AS), di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, tampaknya telah berubah haluan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Washington kini mulai menunjukkan dukungan kepada Moskow. Berikut adalah tiga alasan utama di balik perubahan sikap AS, dirangkum dari berbagai sumber pada Kamis (27/2/2025).
1. AS Ingin Segera Akhiri Perang Ukraina
Sejak menjabat, pemerintahan Trump telah menyatakan keinginannya untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mengakhiri perang di Ukraina. Pada pertengahan Februari 2025, AS dan Rusia menggelar pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, yang berlangsung selama empat setengah jam. Dalam pertemuan tersebut, Rusia menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir keanggotaan Ukraina di NATO.
Pertemuan ini menjadi yang pertama kalinya pejabat AS dan Rusia duduk bersama untuk membahas cara menghentikan konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II. Penghentian perang di Ukraina, yang didanai oleh AS, juga menjadi salah satu program kampanye Trump. Namun, Ukraina tidak diundang dalam pembicaraan ini, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan menunda kunjungannya ke Arab Saudi untuk menghindari pemberian “legitimasi” bagi perundingan AS-Rusia.
2. Trump Ingin Rusia Kembali ke G8
Presiden Trump secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk mengembalikan Rusia ke dalam kelompok negara-negara ekonomi terkuat dunia, G8. Rusia sebelumnya dikeluarkan dari kelompok ini pada tahun 2014 setelah melakukan aneksasi terhadap Semenanjung Krimea dari Ukraina.
“Saya ingin mereka kembali. Saya pikir adalah sebuah kesalahan untuk menyingkirkan mereka. Ini bukan masalah menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia. Ini adalah G8,” kata Trump di Gedung Putih, seperti dikutip dari Russia Today.
Trump telah berulang kali mengkritik pengecualian Rusia dari G8 dan melontarkan gagasan untuk mengembalikannya selama masa jabatan pertamanya. Meskipun usulan ini ditolak oleh anggota G7 lainnya, Trump terus mendorong agar Rusia kembali bergabung.
3. Keinginan Bekerja Sama di Bidang Ekonomi dengan Rusia
Ekonomi Rusia telah mengalami tekanan berat akibat stimulus fiskal besar-besaran, suku bunga yang melonjak, inflasi tinggi, dan sanksi Barat pascaserangan ke Ukraina. Namun, setelah tiga tahun perang, AS justru memainkan peran baru sebagai “juru selamat” dengan mendorong kesepakatan untuk mengakhiri konflik.
Trump disebut sedang mempertimbangkan pencabutan sanksi terhadap Rusia. Menurut Oleg Vyugin, mantan wakil ketua bank sentral Rusia, Rusia menghadapi dua pilihan sulit: menghentikan pengeluaran militer atau mempertahankannya dengan risiko pertumbuhan ekonomi yang lambat dan inflasi tinggi.
“Karena alasan ekonomi, Rusia tertarik untuk menegosiasikan akhir diplomatik dari konflik ini,” kata Vyugin. “Ini akan menghindari peningkatan lebih lanjut dalam pendistribusian ulang sumber daya yang terbatas untuk tujuan yang tidak produktif.”
Kesimpulan
Perubahan sikap AS dalam mendukung Rusia dalam konflik Ukraina didorong oleh keinginan untuk mengakhiri perang, mengembalikan Rusia ke G8, dan membangun kerja sama ekonomi. Meskipun langkah ini menuai kritik, Trump tampaknya berkomitmen untuk mengejar kepentingan strategis AS dalam hubungan dengan Moskow.