Alasan Sritex Tutup dan PHK Ribuan Karyawan
Beritagosip.com – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) resmi menutup operasionalnya dan memecat lebih dari 10 ribu karyawan per Sabtu (1/3). Keputusan ini diambil setelah rapat kreditur dalam proses kepailitan menyepakati untuk tidak melanjutkan operasional perusahaan atau going concern. Perusahaan kini sepenuhnya berada di bawah kendali kurator.
Keputusan Rapat Kreditur
Kurator dalam kepailitan PT Sritex, Denny Ardiansyah, menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada pertimbangan matang setelah berembuk dengan debitur pailit selama 21 hari. “Hasil pertemuan dengan debitur sudah disampaikan, tidak ada going concern,” ujar Denny, Jumat (28/2), seperti dikutip dari Antara.
Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan utama adalah:
- Tidak adanya modal kerja.
- Kebutuhan tenaga kerja yang besar.
- Biaya produksi yang tinggi.
- Kekhawatiran akan kerugian lebih besar pada harta pailit.
Proses Pemberesan Utang
Kurator selanjutnya akan melakukan eksekusi terhadap harta pailit dan menaksir harganya melalui akuntan independen. Harta pailit yang telah ditaksir akan dilelang untuk melunasi utang perusahaan. Dalam rapat kreditur, kurator juga telah menyampaikan daftar harta pailit yang telah ditelusuri dan dicatat.
Hakim Pengawas Pengadilan Niaga Semarang, Haruno Patriadi, menegaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan kondisi yang dipaparkan oleh kurator dan debitur pailit. “Tidak mungkin dijalankan going concern dengan kondisi yang telah disampaikan oleh kurator maupun debitur pailit,” katanya.
Kondisi Insolven PT Sritex
Hakim pengawas menyatakan bahwa PT Sritex berada dalam kondisi insolven, yaitu tidak memiliki cukup dana untuk melunasi utang. Hal ini menjadi alasan utama mengapa perusahaan tidak dapat melanjutkan operasionalnya.
Pernyataan Direktur Utama Sritex
Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, mengakui bahwa hasil rapat kreditur tidak sesuai dengan harapannya. Namun, sebagai warga negara yang taat hukum, ia menghormati putusan pengadilan. Iwan juga menegaskan akan bekerja sama dengan kurator untuk memastikan proses pemberesan berjalan lancar.
“Peristiwa ini kita jadikan momentum untuk kembalinya kita lebih baik dan kuat lagi. Saya merasa kehilangan kalian, tanpa kalian saya bukan apa-apa,” kata Iwan dalam salam perpisahan di pabrik PT Sritex, Sukoharjo, Jumat (28/2).
Ia juga mengucapkan terima kasih dan memohon maaf kepada seluruh karyawan. “Tetap semangat, terima kasih sebesar-besarnya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya dalam pergaulan kita setiap harinya atas perkataan dan perbuatan apa pun,” ucap Iwan.