Kawah Asteroid Tertua Dunia Teridentifikasi, Diduga Ubah Iklim Bumi
Beritagosip.com – Di wilayah Midwest Australia Barat, tersembunyi di bawah lapisan batuan yang terkikis, terdapat kawah Yarrabubba yang kini dikonfirmasi sebagai lokasi tumbukan asteroid tertua di Bumi. Berusia 2,229 miliar tahun, kawah ini mendahului semua struktur tumbukan yang pernah diidentifikasi sebelumnya. Penemuan ini menjadi terobosan signifikan dalam ilmu planet.
Kawah Yarrabubba: Lebih Tua dari Kawah Vredefort
Kawah Vredefort di Afrika Selatan, yang sebelumnya dianggap sebagai struktur tumbukan tertua di Bumi dengan usia 2,023 miliar tahun, kini harus merelakan gelarnya kepada Yarrabubba. Kawah ini terletak di dekat kota Meekatharra, sekitar 600 kilometer timur laut Perth, dan memiliki lebar 70 kilometer. Meskipun fitur permukaannya hampir seluruhnya terhapus oleh erosi dan aktivitas tektonik, penelitian terbaru berhasil mengungkap usia pastinya.
Penentuan Usia dengan Teknik Canggih
Tim peneliti dari Curtin University di Australia dan Imperial College London menggunakan teknik penanggalan uranium-timbal untuk menganalisis mineral seperti zirkon dan monasit. Mineral ini mengandung uranium yang membusuk menjadi timbal seiring waktu. Dengan mengukur pembusukan ini, para peneliti menentukan bahwa tumbukan asteroid terjadi 2,229 miliar tahun yang lalu.
Dampak Asteroid pada Iklim Bumi
Salah satu aspek menarik dari penemuan ini adalah usia kawah Yarrabubba yang sejalan dengan berakhirnya glasiasi Huronian, periode ketika Bumi tertutup es. Para peneliti, dipimpin oleh Thomas Davison dari Imperial College London, menjalankan simulasi komputer tentang asteroid selebar 7 kilometer yang menabrak Bumi yang tertutup es dengan kecepatan 17 kilometer per detik.
Simulasi tersebut mengungkapkan bahwa dampak tersebut dapat menguapkan sejumlah besar es, menyuntikkan lebih dari 200 miliar ton uap air ke atmosfer. Uap air adalah gas rumah kaca yang kuat, dan pelepasan tiba-tiba ini dapat berkontribusi pada tren pemanasan, membantu menarik Bumi keluar dari titik bekunya yang dalam.
“Kami melihat kebetulan yang luar biasa antara usia Yarrabubba dan berakhirnya glasiasi global,” kata Nicholas Timms, ahli geologi di Curtin University. “Jika dampak ini melepaskan cukup banyak uap air, iklim mungkin akan memanas,” jelasnya.
Tantangan dalam Identifikasi Kawah
Tidak seperti kawah Chicxulub di Meksiko, yang memiliki penanda geologis yang jelas dari dampak asteroid 66 juta tahun lalu, Yarrabubba mengalami erosi yang dalam. Angin, air, dan lempeng tektonik telah menghapus semua fitur permukaan yang terlihat selama miliaran tahun. Identifikasi kawah ini hanya mungkin dilakukan dengan alat geologi canggih.
Terobosan terjadi ketika para peneliti mendeteksi anomali magnetik di bawah permukaan Bumi, yang mengungkap pola magnetik berbentuk busur yang menjadi ciri khas struktur dampak yang terkubur. Sampel batuan dari dalam kawah juga menunjukkan tanda-tanda metamorfisme kejut yang intens, yang selanjutnya mengonfirmasi asal usulnya dari luar Bumi.
Implikasi bagi Sejarah Bumi
Penemuan Yarrabubba membentuk kembali pemahaman kita tentang sejarah awal Bumi dan memperkuat peran dampak asteroid dalam membentuk iklim dan geologi planet. Penemuan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana dampak kuno memengaruhi kondisi atmosfer, faktor penting dalam evolusi kehidupan di Bumi.
“Penemuan ini mengingatkan kita bahwa tabrakan asteroid bukan hanya peristiwa bencana, tetapi juga merupakan kekuatan besar perubahan planet,” kata Chris Kirkland, salah satu peneliti.