Fenomena #KaburAjaDulu: Gen Z dan Pilihan Mencari Peluang di Luar Negeri

Fenomena #KaburAjaDulu
Banner GIOK4D

Ira Rasikawati
Dosen Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UKRIDA Jakarta

Beritagosip.com – Fenomena #KaburAjaDulu ramai di media sosial. Generasi Z (Gen Z) menggunakan hashtag ini sebagai respons terhadap ketidakpastian ekonomi dan sistem kerja di Indonesia.

Reaksi terhadap #KaburAjaDulu beragam. Sebagian mendukung pilihan Gen Z mencari peluang di luar negeri, sementara yang lain mengkritik. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: apakah ini sekadar eskapisme atau tanda sistem perlu diperbaiki?

Gen Z tumbuh di era digital dengan akses informasi cepat. Mereka menghadapi tekanan tinggi dari lingkungan sekitar. Minimnya interaksi sosial membuat mereka rentan terhadap kecemasan dan kesepian.

Statistik menunjukkan kesenjangan besar antara pencari kerja dan lapangan kerja. Pada Agustus 2024, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 152,11 juta orang. Sebanyak 7,47 juta di antaranya menganggur.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) nasional mencapai 4,91%. Di DKI Jakarta, TPT bahkan lebih tinggi, yaitu 6,21%. Kesenjangan upah dan biaya hidup memperburuk ketidakpastian ekonomi bagi Gen Z.

UMP DKI Jakarta 2025 sebesar Rp5.396.761 per bulan hanya setara 36% dari biaya hidup standar Rp14,88 juta. Banyak fresh graduates merasa upah ini tidak mencukupi.

Faktor lain yang memengaruhi keputusan Gen Z adalah terbatasnya fleksibilitas kerja. Di luar negeri, mereka bisa bekerja secara remote, flextime, atau hybrid. Di Indonesia, sistem kerja masih konvensional.

Krisis kesehatan mental juga menjadi alasan. Tekanan akademik dan profesional tanpa dukungan memadai membuat Gen Z lebih sadar akan kesejahteraan diri.

Sistem pendidikan di Indonesia dinilai tidak menawarkan mobilitas sosial. Kurikulum kurang fleksibel dan minim keterkaitan dengan industri digital. Banyak lulusan kesulitan bersaing di dunia kerja.

Fenomena #KaburAjaDulu bukan sekadar tren. Ini adalah refleksi realitas yang dihadapi Gen Z. Bersamaan dengan itu, #IndonesiaGelap muncul sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik.

Pesan mereka jelas: mereka menuntut sistem yang lebih adil, adaptif, dan selaras dengan realitas dunia modern. Pemangku kebijakan perlu menjadikan fenomena ini sebagai pemacu reformasi.

Jika tidak, eksodus talenta dan ketidakpercayaan terhadap sistem akan semakin memperdalam masalah yang ada.

GIOK4D SLOT GACOR KLIK DISINI

Banner GIOK4D
Kembali ke atas
× 🎯 SLOT GACOR HARI INI! KLIK DI SINI!