Beritagosip.com – Dua nama kardinal yang digadang-gadang menjadi penerus Paus Fransiskus, Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Pietro Parolin dari Italia, tengah diterpa sorotan tajam. Kelompok pengawas gereja Katolik asal Amerika Serikat, Bishop Accountability, melontarkan tuduhan terkait dugaan pembiaran dalam penanganan kasus pelecehan seksual di lingkungan gereja.
Anne Barrett Doyle, Wakil Direktur Bishop Accountability, secara terbuka mempertanyakan kapasitas Kardinal Tagle. Ia menyoroti bahwa hingga saat ini, Keuskupan Agung Manila maupun Konferensi Waligereja Filipina (CBCP) belum merilis panduan penanganan kekerasan seksual secara publik di situs resmi mereka.
“Jika Kardinal Tagle tak bisa membuat saudara uskup dari negara asalnya mempublikasi panduan tersebut, apa yang bisa kita harapkan dari dia sebagai paus gereja dunia?” ujar Doyle, dikutip AFP, Jumat (2/5).
Selain Tagle, Kardinal Parolin juga tak luput dari kritik. Doyle menyebut Parolin sebagai “penjaga rahasia yang ulung” yang dianggap bisa menghambat transparansi dalam kasus-kasus pelecehan.
“Harapan apa pun untuk transparansi seputar pelecehan seksual akan pupus total,” katanya.
Merespons tuduhan itu, CBCP Filipina segera mengeluarkan bantahan resmi. Mereka menegaskan bahwa penanganan pelanggaran oleh klerus bukan merupakan kewenangan langsung Tagle.
“Sejak ditunjuk untuk posisi penuh waktu di Kuria Roma, Kardinal Tagle tidak lagi memegang kendali langsung terhadap semua keuskupan di Filipina,” tulis pernyataan resmi CBCP.
Menurut CBCP, Tagle justru memiliki peran aktif dalam penyusunan pedoman penanganan kekerasan seksual saat masih menjabat sebagai Uskup Agung Manila pada 2011 hingga 2019. Dokumen itu diberi nama Pastoral Guidelines on Sexual Abuses and Misconduct by the Clergy.
Namun hingga berita ini diturunkan, AFP belum berhasil menemukan dokumen yang dimaksud. Keuskupan Agung Manila juga belum memberikan respons saat diminta konfirmasi atas klaim tersebut.
Sementara itu, Vatikan tengah sibuk mempersiapkan pemilihan Paus baru atau conclave yang akan digelar pada 7 Mei mendatang. Sebanyak 133 kardinal dari seluruh dunia, termasuk Kardinal Suharyo dari Indonesia, akan mengikuti proses tersebut.

Info terbaru di Whatsapp Channel