Media kenamaan asal Italia, gianlucadimarzio.com, melontarkan sindiran tajam terhadap sepakbola Indonesia. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh jurnalis Simone Pagliuca, sepakbola Indonesia disebut sebagai “kombinasi yang tidak menarik” bagi pencinta sepakbola dunia.
Namun, mereka juga mengakui bahwa sepakbola di Indonesia diperlakukan dengan sangat serius dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Tanah Air.
Sepakbola: Fenomena Aneh di Indonesia
Dalam artikel tersebut, media Italia menyebut fenomena unik yang terjadi di Indonesia, di mana pemain-pemain Timnas yang kurang dikenal di kancah internasional justru menjadi idola besar di negeri sendiri.
“Indonesia dan sepakbola. Kombinasi yang tidak menggugah emosi besar di kalangan pencinta sepakbola dunia. Namun, di Indonesia sepakbola adalah hal yang serius, untuk dibagikan dan dirayakan semaksimal mungkin,” tulis gianlucadimarzio.com.
Contoh Kasus: Marselino Ferdinan dan Jay Idzes
Media itu juga menyoroti contoh dari dua pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dan Jay Idzes, yang dinilai sebagai bukti fenomena “aneh” tersebut.
- Marselino Ferdinan
- Marselino, gelandang serang muda yang kini bermain untuk Oxford United, mendapat perhatian besar setelah mencetak dua gol melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini membuat namanya booming di media sosial dengan jutaan interaksi.
- Jay Idzes
- Bek tengah Venezia di Serie A, Jay Idzes, juga disorot karena memiliki 2,6 juta pengikut di Instagram meski tidak dianggap pemain terkenal di Italia.
Sepakbola Indonesia di Mata Dunia
Meski media Italia menilai sepakbola Indonesia kurang menarik di mata dunia, mereka mengakui bahwa ada antusiasme luar biasa di dalam negeri. Sepakbola menjadi budaya yang dirayakan dengan penuh semangat oleh masyarakat Indonesia, terlepas dari keterbatasan di level internasional.
“Kapten Indonesia bermain di Serie A. Namanya Jay Idzes dan dia adalah bek tengah Venezia milik (Eusebio) Di Francesco… Sebuah profil yang tidak terlalu terkenal di negara kita, tetapi memiliki 2,6 juta pengikut di Instagram,” tulis media tersebut.
Kritik media Italia terhadap sepakbola Indonesia menunjukkan perbedaan cara pandang antara masyarakat dunia dan penggemar di Tanah Air. Meski dianggap kurang menarik secara global, semangat dan antusiasme pencinta sepakbola Indonesia tetap menjadi kekuatan yang tak bisa diabaikan.
Fenomena ini menunjukkan bahwa sepakbola di Indonesia bukan hanya olahraga, tetapi juga menjadi identitas dan kebanggaan nasional.