Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri Gara-Gara Jadwal Jaga

Beritagosip – Kasus penganiayaan terhadap seorang dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang baru-baru ini viral di media sosial. Peristiwa ini dipicu oleh perselisihan jadwal jaga selama libur Natal dan Tahun Baru. Kejadian tersebut menyorot rutinitas kerja dokter koas, yang dikomentari oleh Praktisi Kesehatan Masyarakat, dr. Ngabila Salama.


Rutinitas Kerja Dokter Koas

Menurut dr. Ngabila, rutinitas seorang dokter muda (koas) tidaklah seberat yang dibayangkan. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk pembelajaran dan observasi di bawah pengawasan dokter senior.

“Rutinitas jaga dokter muda tidak berat. Mereka belum menatalaksana pasien secara mandiri karena statusnya masih sebagai pelajar,” ungkap dr. Ngabila pada Minggu (15/12/2024).

Tugas dokter koas lebih banyak melibatkan tindakan dasar, seperti mengukur tekanan darah, nadi, dan suhu. Proses pendidikan ini, menurutnya, bergantung pada sikap mental serta ketahanan individu dalam menghadapi tantangan.

Meski demikian, panjangnya jam kerja, tugas akademik, dan tuntutan mental tetap menjadi ujian tersendiri. “Fase ini penting untuk membangun pemahaman klinis dan keterampilan praktis sebelum mereka menjadi dokter yang bertanggung jawab penuh,” lanjutnya.


Kronologi Penganiayaan

Kasus ini bermula dari viralnya video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria berkaos merah memukuli dokter koas Unsri bernama Luthfi. Korban, yang masih mengenakan seragam koas, menerima pukulan bertubi-tubi tanpa perlawanan. Beberapa orang di lokasi berusaha melerai, namun pelaku tetap melanjutkan aksinya.

Diduga, penganiayaan ini terjadi akibat perselisihan terkait jadwal jaga koas yang diatur oleh korban.


Tanggapan dan Langkah Hukum

Kasus ini kini tengah dalam penanganan aparat. Pelaku terancam hukuman hingga lima tahun penjara, sesuai dengan pasal yang berlaku.


Kesimpulan

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan konflik di lingkungan kerja, terutama dalam dunia medis yang penuh tekanan. Dokter koas, sebagai pelajar, perlu mendapatkan perlindungan dan dukungan yang layak selama menjalani pendidikan.

Lebih lengkap

Kembali ke atas