Bitcoin Awali Tahun dengan Reli, Kini Turun di Bawah 90.000 Dollar AS
Beritagosip.com — Bitcoin memulai tahun ini dengan reli kuat, tetapi kini menghadapi tekanan jual yang menekan nilainya ke bawah 90.000 dollar AS per Selasa (25/2/2025). Penurunan ini dipengaruhi oleh ketidakpastian pasar ekuitas serta kurangnya katalis positif bagi industri kripto.
Reli Bitcoin sejak awal tahun didorong oleh optimisme terhadap kebijakan Presiden Trump yang baru. Banyak pihak berharap kebijakan ini membawa dampak positif bagi kripto. Namun, setelah Trump mengeluarkan perintah eksekutif tentang kripto pada akhir Januari, pasar justru kehilangan sentimen positif.
Meski ada keyakinan terhadap dampak jangka panjang kebijakan tersebut, pergerakan Bitcoin saat ini lebih dipengaruhi oleh tren ekonomi makro. Berdasarkan kurs terbaru, yang berada di sekitar Rp16.285 per dollar AS, harga Bitcoin 90.000 dollar AS setara dengan sekitar Rp1,45 miliar.
Pada Selasa (25/2/2025), Coin Metrics mencatat harga Bitcoin turun 5 persen menjadi 89.122,37 dollar AS, setelah sempat menyentuh 87.736 dollar AS. Penurunan ini membuat Bitcoin kehilangan hampir 20 persen dari nilai tertingginya sepanjang masa yang tercapai saat pelantikan Presiden Trump.
Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Bitcoin
Steven Lubka, Kepala Klien Swasta di Swan Bitcoin, mengungkapkan alasan di balik tekanan terhadap Bitcoin. Menurutnya, saham-saham mengalami tekanan besar selama pekan lalu. Saham dengan kinerja terbaik justru mengalami penurunan lebih tajam dibandingkan indeks utama akibat meningkatnya ketidakpastian pasar di bawah pemerintahan baru.
“Tekanan ini juga meluas ke pasar Bitcoin dan kripto,” ujar Lubka dalam wawancara dengan CNBC pada Selasa (25/2/2025).
Indeks saham S&P 500 mencatat penurunan tiga hari berturut-turut pada Senin waktu setempat. Aksi jual pekan lalu dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi dan inflasi yang tinggi.
“Kurangnya katalis jangka pendek serta tekanan dari ekuitas menciptakan lingkungan bagi aksi ambil untung dan tekanan dari pihak short,” tambah Lubka.