Manchester United Pangkas Anggaran, Makan Siang Gratis Dihapus
Beritagosip.com – Manchester United memutuskan untuk menghilangkan fasilitas makan siang gratis bagi staf di Old Trafford sebagai bagian dari langkah penghematan. Kebijakan ini diprediksi akan menghemat lebih dari £1 juta atau setara Rp20,3 miliar per tahun.
Sebagai gantinya, klub menawarkan buah-buahan gratis untuk para karyawan di stadion. Sementara itu, fasilitas katering di pusat latihan Carrington masih akan tetap ada hingga akhir musim 2024-2025.
Salah satu pemilik MU, Sir Jim Ratcliffe, tengah melakukan pemangkasan anggaran untuk mengurangi beban finansial klub yang berlaga di Liga Primer Inggris. Pekan lalu, MU melaporkan kerugian sebesar £27,7 juta pada kuartal kedua tahun anggaran, dengan total defisit lebih dari £300 juta selama tiga tahun terakhir.
Selain itu, MU juga berisiko mengalami penurunan hadiah uang dari Liga Primer. Jika tetap bertahan di posisi ke-15 musim ini, MU hanya akan menerima £16,9 juta, jauh lebih kecil dibanding tahun sebelumnya ketika mereka mendapatkan £36,7 juta karena finis di peringkat ke-8.
Belanja Pemain dan PHK Massal
Di tengah kondisi keuangan yang menantang, MU tetap melakukan belanja pemain. Klub telah menghabiskan lebih dari £12 juta untuk merekrut Patrick Dorgu dari Lecce pada bursa transfer Januari dengan nilai total £30 juta.
Sementara itu, klub juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 150-200 karyawan. CEO MU, Omar Berrada, menyampaikan bahwa gelombang PHK ini adalah bagian dari “rencana transformasi” klub untuk mengembalikan keuntungan setelah mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut sejak 2019.
Tahun lalu, MU telah memberhentikan 250 staf, dan hingga Juni 2024, total karyawan klub mencapai 1.140 orang. Jika gelombang PHK ini terealisasi, maka jumlah staf yang dipecat akan mencapai 450 orang atau sekitar 39% dari total karyawan.
Strategi Pemangkasan Anggaran MU
Selain penghapusan makan siang gratis dan PHK, MU juga melakukan berbagai langkah efisiensi, seperti:
- Mengangkat Marc Armstrong sebagai kepala bisnis klub
- Memindahkan beberapa staf dari Old Trafford ke Carrington
- Mengurangi aktivitas pekerjaan di London
- Menetapkan seluruh pimpinan klub berbasis di Manchester
Meski memangkas banyak biaya, MU tetap mempertahankan sumbangan tahunan sebesar £40.000 untuk Asosiasi Pendukung Disabilitas Manchester United (MUDSA) dan sedang berdiskusi dengan Manchester United Foundation (MUF) terkait kontribusi mereka.
Ratcliffe terus menegaskan bahwa langkah-langkah penghematan ini penting untuk memastikan stabilitas finansial klub. Desember lalu, ia memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak keputusan sulit dan tidak populer yang harus diambil.
Dampak Restrukturisasi Klub
Setelah menyelesaikan kesepakatan investasi senilai sekitar £1,25 miliar, Ratcliffe melalui Grup Ineos mulai melakukan restrukturisasi di MU. Beberapa perubahan yang dilakukan meliputi:
- Mengangkat Ashworth sebagai direktur olahraga
- Menunjuk Berrada sebagai CEO
- Menunjuk Jason Wilcox sebagai direktur teknis
MU juga melakukan perubahan pada sektor manajerial. Pada pertengahan 2024, klub sempat mempertahankan Erik ten Hag sebagai pelatih, tetapi beberapa bulan kemudian ia dipecat bersama staf kepelatihannya dengan kompensasi sebesar £14,5 juta.
Sebagai pengganti, MU merekrut Ruben Amorim dari Sporting FC dengan biaya transfer sebesar £11 juta.
Hingga Juni 2024, laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa MU mengalami kerugian bersih sebesar £113,2 juta. Sejak 2019, total kerugian klub sudah melampaui £370 juta.
Keputusan-keputusan yang diambil Ratcliffe menunjukkan bahwa MU tengah melakukan efisiensi besar-besaran untuk menghindari keterpurukan finansial lebih lanjut. Namun, apakah kebijakan ini akan membawa dampak positif bagi klub dalam jangka panjang? Kita tunggu saja perkembangannya.
