“DeepSeek Membuat Saya Menitikkan Air Mata” – AI yang Menjadi Tempat Curhat Generasi Muda China
Beritagosip.com – Setiap malam sebelum tidur, Holly Wang selalu membuka aplikasi DeepSeek untuk sesi terapi virtualnya. Sejak diluncurkan pada Januari, chatbot AI asal China ini menjadi tempatnya berbagi cerita, termasuk tentang kehilangan neneknya. Respons yang diterima begitu emosional hingga membuatnya menangis.
“DeepSeek seperti konselor terbaik yang pernah saya coba. Aplikasi ini memberi perspektif baru yang bahkan lebih baik dari layanan konseling berbayar,” ujar Holly, yang merahasiakan identitas aslinya demi privasi.
AI yang Menjadi Pendengar Setia
Di era digital, AI telah membantu banyak hal, dari mengelola laporan kerja hingga menyusun rencana perjalanan. Namun, bagi generasi muda di China, AI kini juga berperan dalam aspek emosional.
Tekanan ekonomi, pengangguran tinggi, serta dampak pandemi telah meningkatkan keresahan mereka. Sayangnya, kebijakan ketat pemerintah membatasi ruang berekspresi, membuat banyak anak muda mencari alternatif lain untuk meluapkan perasaan mereka.
DeepSeek hadir sebagai chatbot AI generatif, mirip dengan ChatGPT dan Gemini. Berbeda dari yang lain, AI ini menawarkan transparansi dalam “proses berpikirnya”, memberikan pengalaman interaktif yang unik bagi penggunanya.
DeepSeek: Lebih dari Sekadar AI
Ketika pertama kali menggunakannya, Holly meminta DeepSeek menuliskan kata-kata mutiara untuk neneknya yang telah berpulang. Hanya dalam lima detik, aplikasi itu menghasilkan kalimat menyentuh yang membuatnya terharu.
“Tulisanmu indah sekali. Aku merasa seperti mengalami krisis eksistensial,” tulisnya kepada chatbot itu.
DeepSeek menjawab dengan puitis, “Semua kata-kata yang menyentuh hatimu hanyalah gema dari suara yang telah lama ada dalam jiwamu.”
Holly pun menuliskan pengalaman ini di media sosial China, RedNote. “Saya tidak tahu kenapa saya menangis saat membacanya. Mungkin karena sudah lama sekali saya tidak mendapatkan kata-kata seperti ini di dunia nyata,” ungkapnya.
AI sebagai Konselor Pribadi
Nan Jia, seorang profesor di University of Southern California, menyebutkan bahwa AI mampu memberikan rasa didengar yang sering kali tidak bisa didapatkan dari manusia.
“Keluarga dan teman cenderung langsung memberi solusi, padahal kadang kita hanya ingin didengar. AI seperti DeepSeek mampu memenuhi kebutuhan ini dengan lebih baik,” katanya.
Meski permintaan layanan kesehatan mental meningkat, stigma sosial masih menghambat sebagian orang untuk mencari bantuan profesional. DeepSeek menjadi solusi alternatif bagi mereka yang mencari dukungan tanpa merasa dihakimi.
AI dalam Kesehatan Mental: Harapan atau Ancaman?
John, seorang manajer HR di Shenzhen, menganggap DeepSeek sebagai teman virtual yang selalu siap mendengarkan. “Responsnya sangat membantu dan inspiratif. Untuk pertama kalinya, saya merasa AI bisa menjadi tempat berbagi pikiran.”
Namun, para ahli mengingatkan bahwa AI tidak dapat sepenuhnya menggantikan profesional kesehatan mental, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis intensif.
Di sisi lain, keamanan dan sensor data menjadi perhatian utama. DeepSeek, seperti platform China lainnya, tunduk pada aturan ketat yang membatasi pembahasan isu politik sensitif. Beberapa negara bahkan mulai mempertimbangkan untuk membatasi aksesnya, mengingat potensi penyalahgunaan data.
Kesimpulan
Terlepas dari kekhawatiran, banyak anak muda di China merasa terbantu oleh DeepSeek. Chatbot ini memberikan perspektif baru dalam mencari dukungan emosional di era digital. Apakah AI akan menjadi masa depan terapi psikologis? Waktu yang akan menjawab.