Beritagosip.com – Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah cepat dalam menghadapi dampak kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional, Prabowo telah menyiapkan tiga gebrakan besar yang mencakup perluasan mitra dagang, percepatan hilirisasi sumber daya alam (SDA), dan penguatan daya beli masyarakat.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menegaskan bahwa strategi ini didasarkan pada pemahaman mendalam Prabowo mengenai dinamika geopolitik dan perdagangan global.
1. Perluasan Jaringan Dagang Indonesia
Langkah pertama yang diambil Prabowo adalah memperluas mitra dagang Indonesia. Pada minggu pertama setelah dilantik, Indonesia mengajukan keanggotaan di BRICS—kelompok ekonomi yang mencakup 40% perdagangan global.
Selain itu, Indonesia juga telah memperkuat berbagai perjanjian dagang multilateral, termasuk:
- Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
- Aksesi ke OECD, yang mencakup 64% perdagangan global.
- Partisipasi dalam CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.
Di luar itu, Indonesia juga memiliki perjanjian dagang bilateral dengan Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan berbagai negara lainnya. Dengan memperkuat jaringan ini, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada pasar AS dan menjaga daya saing ekspor.
2. Percepatan Hilirisasi SDA
Langkah kedua yang diambil adalah mempercepat hilirisasi sumber daya alam. Selama ini, Indonesia sering mengekspor SDA dalam bentuk bahan mentah, yang mengurangi nilai tambah bagi ekonomi nasional.
Salah satu contoh keberhasilan hilirisasi adalah sektor nikel. Pada 2014, nilai ekspor nikel dan turunannya hanya US$3,7 miliar, tetapi meningkat drastis menjadi US$34,3 miliar pada 2022.
Untuk mempercepat hilirisasi di berbagai sektor strategis, pada 24 Februari 2025, Prabowo meluncurkan BPI Danantara. Lembaga ini akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor:
- Mineral dan batu bara
- Minyak bumi dan gas
- Perkebunan dan kehutanan
- Kelautan dan perikanan
Dengan langkah ini, Indonesia tidak lagi bergantung pada investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis SDA yang berkelanjutan.
3. Penguatan Daya Beli Masyarakat
Gebrakan ketiga Prabowo adalah memperkuat daya beli rakyat melalui program sosial dan ekonomi yang berdampak langsung. Salah satu inisiatif unggulan adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025.
Selain itu, Prabowo juga berencana mendirikan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Tujuan utama koperasi ini adalah:
- Memperkuat ekonomi desa
- Membuka jutaan lapangan pekerjaan baru
- Meningkatkan perputaran uang di daerah
Dengan meningkatkan konsumsi rumah tangga—yang menyumbang 54% dari PDB Indonesia—Prabowo memastikan ekonomi nasional tetap tumbuh meskipun ada tekanan dari kebijakan global.