Driver Ojek Online Siap Demo Besar-Besaran, Tuntut Subsidi BBM Tidak Dicabut

BeritagosipDriver Ojek Online Siap Demo Besar-Besaran, Tuntut Subsidi BBM Tidak Dicabut

Para driver ojek online (ojol) berencana menggelar unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia. Rencana ini muncul setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa ojol tidak termasuk dalam kelompok penerima subsidi bahan bakar minyak (BBM).


Tuntutan Legalitas dan Subsidi BBM untuk Ojol

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Igun Wicaksono, mengungkapkan bahwa sejak 2018 pihaknya telah mendesak pemerintah untuk memberikan legalitas kepada ojol sebagai angkutan publik. Namun, hingga kini, legalitas tersebut belum terwujud.

“Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi karena dianggap bukan angkutan publik. Hal ini sangat tidak dapat kami terima,” ujar Igun, Sabtu (30/11/2024).

Ia menegaskan, jika keputusan tersebut tetap diberlakukan, para driver ojol akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran untuk memprotes kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil.


Keluhan Driver Ojol dan Dampaknya

Igun menilai pernyataan Bahlil tidak mencerminkan keberpihakan kepada rakyat kecil. Menurutnya, penghasilan driver ojol saat ini sudah tertekan akibat persaingan ketat dan kebijakan perusahaan aplikasi yang kurang adil.

“Penghasilan kami tidak seberapa. Kami sudah menjadi sapi perah perusahaan aplikasi, dan kini pemerintah malah ingin mempersulit kami lagi. Dimana hati nurani Menteri ESDM?” tegasnya.

Ia juga menyoroti realitas lapangan di mana banyak driver ojol kesulitan membeli BBM non-subsidi. Bahkan, untuk membeli BBM subsidi saja, mereka sering kali harus menahan lapar agar motor tetap bisa digunakan untuk mencari nafkah.


Potensi Inflasi dan Tuntutan kepada Pemerintah

Jika subsidi BBM bagi ojol dicabut, Igun memperingatkan potensi lonjakan inflasi. Ia mencatat bahwa sekitar 4 juta driver ojol di Indonesia melayani lebih dari 21 juta pengguna jasa, dengan mayoritas bekerja sebagai kurir pengiriman barang.

“Bahlil harus berhitung. Mencabut subsidi BBM tidak hanya akan merugikan driver, tetapi juga seluruh pengguna jasa ojol,” jelasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Igun meminta revisi biaya jasa ojol agar lebih memadai. Ia juga menyerukan agar pemerintah, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub), memperhatikan kesejahteraan driver ojol.


Ancaman Mogok Nasional

Igun menuntut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk membatalkan rencana pencabutan subsidi BBM bagi ojol. Jika tidak, ia mengancam akan menggerakkan aksi massa besar-besaran dan mogok nasional.

“Kami akan memobilisasi massa ojol di seluruh Indonesia untuk menggelar demo besar dan mogok nasional. Kami juga berharap Presiden Prabowo dapat turun tangan untuk mengatasi masalah ini,” pungkasnya.

Dengan jumlah driver dan pengguna jasa yang besar, pencabutan subsidi BBM bagi ojol berpotensi memicu dampak ekonomi yang luas. Kebijakan ini tidak hanya memengaruhi driver ojol, tetapi juga konsumen yang bergantung pada layanan mereka. Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi sebelum mengambil keputusan final.

Kembali ke atas