Pertamina Dilanda Korupsi, Prabowo Diminta Evaluasi Erick Thohir Karena Dianggap Lalai
Beritagosip.com – Kasus dugaan korupsi minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga telah menimbulkan kerugian negara yang sangat besar. Presiden Prabowo Subianto didesak untuk mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan kasus ini, termasuk mengevaluasi kinerja Menteri BUMN Erick Thohir, yang dinilai lalai dalam pengawasan.
Desakan Evaluasi terhadap Erick Thohir
Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, mendorong Presiden Prabowo untuk mengevaluasi Erick Thohir. Menurutnya, sebagai pemimpin tertinggi di BUMN, Erick dinilai tidak cermat dalam menganalisis laporan kinerja dan melakukan pengawasan terhadap direksi Pertamina.
“Saya pikir kasus korupsi di Pertamina perlu mendapat perhatian serius dari Presiden karena nominalnya yang terbesar sepanjang sejarah korupsi di Indonesia. Untuk Erick Thohir, lebih kepada ketidakcermatan dalam menganalisa laporan hasil kinerja dan juga pengawasan/audit terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi,” kata Wasisto, Rabu (5/3).
Tuntutan untuk Kejaksaan Agung
Direktur Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, juga menyatakan bahwa Prabowo harus bersikap tegas terhadap bawahannya demi kepentingan rakyat. Dia meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas kasus ini dan memproses hukum semua pihak yang terlibat, termasuk menjawab isu yang menyebut nama pengusaha Boy Thohir.
“Kelalaian Erick Thohir sebagai pengelola BUMN yang alami kerugian karena tindakan kejahatan atau korupsi, membuat Erick layak diusut sekaligus didesak mundur,” kata Dedi. “Bagaimanapun Erick Thohir tidak dapat lepas dari tanggung jawab korupsi di Pertamina, dan di badan usaha lainnya, terlebih kasusnya adalah kerugian negara,” tambahnya.
Respons Erick Thohir
Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan siap melakukan review dan perbaikan di tubuh PT Pertamina (Persero). Dia mengakui bahwa persoalan yang melanda Pertamina memerlukan penanganan serius. “Kita akan review total. Seperti apa nanti perbaikan-perbaikan yang bisa kita lakukan ke depan,” ujarnya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, kemarin (1/3).
Erick juga menyatakan bahwa Kementerian BUMN akan melakukan konsolidasi dengan Kementerian ESDM, SKK Migas, dan stakeholder lainnya untuk mencari solusi konkret. Meski begitu, dia mengaku akan kooperatif dengan upaya Kejaksaan Agung yang sedang mengusut dugaan korupsi di Pertamina Patra Niaga.
“Saya rapat sampai jam 11 malam. Mengenai isu apakah ini blending, oplosan, kami tidak mau berargumentasi. Tetapi, kalau itu ada oplosan di titik tertentu, ya kami tadi kan dari Kejaksaan sedang menggali. Apakah blending?” katanya.