Beritagosip – Gus Miftah menjadi sorotan setelah melontarkan candaan kontroversial kepada seorang pedagang es teh dalam acara Magelang Bersholawat pada 27 November 2024. Acara ini juga dihadiri oleh Gus Yusuf Chudlori dan Habib Zaidan Bin Yahya. Miftah mengakui kesalahan dan meminta maaf atas perbuatannya.
Permintaan Maaf Gus Miftah
Dalam pernyataan yang diunggah melalui kanal YouTube Muktibox, Gus Miftah menyesali tindakan tersebut. Ia menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat dan pedagang yang menjadi sasaran candaannya.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya, Miftah Maulana Habiburrahman, meminta maaf dengan tulus atas kekhilafan saya,” ucap Gus Miftah.
Ia menegaskan bahwa candaan tersebut sama sekali tidak bermaksud untuk menghina siapa pun. Namun demikian, ia menyadari bahwa tindakannya telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di kalangan masyarakat yang mendengarnya.
“Saya sering bercanda dengan siapa saja. Untuk itu, saya akan meminta maaf langsung kepada yang bersangkutan. Saya berharap pintu maaf terbuka untuk saya,” lanjutnya.
Belajar dari Insiden
Gus Miftah menyatakan tekad untuk lebih berhati-hati saat berbicara di depan publik. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh ucapannya.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang merasa terganggu. Ini menjadi pelajaran penting bagi saya untuk melakukan introspeksi diri dan untuk lebih berhati-hati serta bijaksana dalam berbicara di depan publik,” ujarnya.
Kronologi Insiden
Insiden terjadi saat Gus Miftah membeli makanan dari pedagang kecil dalam acara di Magelang. Seorang pedagang es teh, dengan bakul di atas kepalanya, berjalan mendekati panggung. Beliau tiba-tiba melontarkan candaan, “Es tehmu masih banyak? Kalau masih, ya sana jual gobl*k! Jual dulu kalau belum laku!”
Candaan ini memicu reaksi negatif dari publik. Banyak yang menilai ucapannya tidak pantas, terutama karena acara tersebut bersifat religius.
Kesimpulan
Gus Miftah berkomitmen untuk memperbaiki diri dan menjaga ucapannya di masa depan. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam berinteraksi, terutama sebagai tokoh publik. Ia berharap permintaan maafnya dapat diterima oleh masyarakat dan pedagang yang tersinggung.